Reporter: Herlina KD | Editor: Test Test
JAKARTA. Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk produk helm tinggal dua minggu lagi. Namun, dampak dari penerapan SNI wajib helm mulai terlihat.
John Manaf, Ketua Asosiasi Industri Helm Indonesia (AIHI) menuturkan, ternyata menjelang penerapan SNI wajib pada 1 April mendatang, sudah terjadi kenaikan permintaan helm SNI terutama di daerah. "Permintaan helm di beberapa daerah dalam dua bulan ini sudah naik sekitar 10%," ungkapnya.
Ia menambahkan, sampai akhir tahun lalu, produksi helm nasional mencapai 14 juta unit. Angka ini meningkat ketimbang tahun 2008 yang sebesar 8,5 juta unit. Ia pun mengharapkan, dengan kenaikan permintaan helm ini, tahun ini bisa meningkatkan utilisasi industri helm.
Pasalnya, selama ini utilisasi industri helm masih cukup rendah. Dari total kapasitas terpasang sebesar 24 juta unit per tahun, nyatanya hanya terpakai sekitar 58,3% nya atau menghasilkan 14 juta unit. "Harapannya dengan adanya wajib SNI bisa meningkatkan utilisasi dan permintaan helm sekitar 10%," kata John.
John berharap, pemberlakuan SNI wajib untuk helm bisa menekan impor helm terutama dari China. Sebab, selama ini dari total penjualan helm di Indonesia, sekitar 10% - 20% nya adalah produk helm impor dari China. "Harapannya dengan adanya SNI bisa menekan impor helm sampai 0%," ujar John.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
