Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Bermodal kinerja moncer pada semester I 2017, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk tersulut lebih ekspansif di semester kedua tahun ini. Di tengah penurunan daya beli yang mendera emiten ritel lain, pendapatan Ramayana justru naik 7,49% dari Rp 2,76 triliun menjadi Rp 2,97 triliun.
Aloysius Santosa, Hubungan Investor Ramayana, mengatakan, selain karena manajemen internal yang baik, pencapaian tersebut juga disebabkan oleh optimalisasi dan efisiensi yang cermat. Berkaca pada hasil di semester I tersebut, emiten berkode RALS di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut berencana menambah ekspansi gerai lebih tinggi dibandingkan target tahun 2017. Asal tahu saja, target awal Ramayana akan membangun empat gerai baru di tahun ini,
Ekspansi tambahan ada di Jabodetabek, di daerah Bekasi dan BSD, Serpong Tangerang Selatan. "Karena properti sewa, tidak usah membeli tanah dan membangun sendiri, jadi jauh lebih murah dan cepat. Total gerai baru menjadi enam," ujarnya kepada KONTAN, Jumat (4/8).
Saat ini, Ramayana terus mengamati arah pasar, mengingat pertumbuhan permintaan konsumen cenderung melambat. Agar menopang pertumbuhan RALS perlu melakukan ekspansi lebih banyak.
Sampai semester I tahun ini Ramayana sudah membuka tiga gerai baru. Sedangkan gerai keempat akan dibuka pada akhir kuartal III atau awal kuartal IV. Nah, ekspansi tambahan baru akan dibuka pada akhir tahun ini.
Terkait ekspansi gerai sendiri, sebelumnya perusahaan mengalokasikan dana investasi mencapai Rp 200 miliar untuk empat gerai. Nah, tambahan gerai baru akan menyedot dana mencapai Rp 40 miliar. Dengan begitu, pada tahun ini, total ekspansi Ramayana akan membutuhkan pendanaan sekitar Rp 240 miliar.
Dari total enam gerai tersebut, sebanyak dua gerai merupakan bangunan milik sendiri, sedangkan selebihnya menyewa. Sehingga investasi per gerai akan menyedot biaya investasi berbeda. Saat ini perusahaan memiliki 116 gerai dengan proporsi format 2 in 1 yang menggabungkan supermarket dan department store. Dari total enam yang dibangun tahun ini, lima akan berformat department store, sedangkan sisanya merupakan supermarket plus department store.
Tapi seiring perkembangan pasar, perusahaan ini justru melihat pasar lebih realistis. Jika di awal tahun RALS menargetkan pertumbuhan penjualan 8%, pada semester II ini lebih realistis. Kendati di semester I masih sesuai target, Ramayana merevisi target pertumbuhan penjualan di semester II 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News