kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Permintaan Membaik, United Tractors (UNTR) Mengerek Target Penjualan Alat Berat


Kamis, 19 September 2024 / 06:52 WIB
Permintaan Membaik, United Tractors (UNTR) Mengerek Target Penjualan Alat Berat
ILUSTRASI. United Tractors (UNTR) memperkirakan permintaan alat berat akan segera pulih pada sisa semester II-2024.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT United Tractors Tbk (UNTR) memperkirakan permintaan alat berat akan segera pulih pada sisa semester II-2024. Hal ini didorong oleh ekspektasi perbaikan kinerja di industri pertambangan nasional.

Sebagaimana diketahui, penjualan alat berat UNTR melalui merek Komatsu mengalami penurunan 29% year on year (YoY) menjadi 2.515 unit per Juli 2024. Sebanyak 63% penjualan alat berat Komatsu ditujukan ke sektor pertambangan, disusul sektor agro (14%), konstruksi (13%), dan kehutanan (10%).

Penurunan penjualan alat berat ini menjadi salah satu faktor di balik melemahnya kinerja keuangan UNTR. Per semester I-2024, pendapatan bersih UNTR terkoreksi 6% YoY menjadi Rp 64,5 triliun. Adapun laba bersih United Tractors berkurang 15% YoY menjadi Rp 9,5 triliun.

Sara K. Loebis, Corporate Secretary United Tractors mengatakan, tahun 2023 lalu UNTR masih menikmati dampak tingginya harga komoditas batubara yang membuat para pemilik tambang gencar meningkatkan kemampuan produksinya. Dengan begitu, permintaan alat berat pun naik signifikan pada tahun lalu.

Baca Juga: Suku Bunga Rendah, Emiten Grup Astra Bergairah

Kondisi sebaliknya terjadi pada 2024, di mana harga batubara mulai melandai meski sebenarnya harga komoditas ini tetap berada di level yang tinggi.

Manajemen UNTR pun meyakini permintaan alat berat, khususnya di sektor pertambangan, akan meningkat pada sisa semester I-2024. Alhasil, meski sempat terjadi penurunan, UNTR memutuskan untuk merevisi target penjualan alat berat Komatsu dari 4.000 unit menjadi 4.500 unit pada 2024. Angka ini pada dasarnya tetap lebih rendah dari realisasi penjualan alat berat perusahaan pada tahun lalu yakni 5.270 unit.

“Kondisi permintaan di sektor pertambangan sebenarnya tidak jelek, sehingga kami merevisi target penjualan alat berat menjadi lebih tinggi dari target awal,” ujar Sara dalam acara Astra Media Day 2024, Rabu (18/9).

Baca Juga: Emiten Tambang dan Energi Gelontorkan Capex Jumbo untuk Biayai Ekspansi

Untuk menarik minat pelanggan, pada gelaran Mining Expo 2024 pekan lalu, UNTR memperkenalkan dua model alat berat baru jenis hydraulic excavator yakni Komatsu PC350LC-8M2 dan PC300-8M2. Kedua alat berat ini sama-sama berkapasitas 30 ton.

Komatsu PC350LC-8M2 didesain untuk memaksimalkan produktivitas, sedangkan PC300-8M2 dirancang untuk efisiensi yang optimal. Kedua hydraulic excavator ini sangat cocok bagi para pelanggan yang bergerak di sektor pertambangan, baik batubara maupun nikel.

Sara juga menyebut, sebenarnya Komatsu sebagai prinsipal pernah memperkenalkan alat berat berteknologi hybrid dengan ukuran medium 20 ton. Hanya saja, ia mengaku permintaan alat berat seperti itu belum terlihat signifikan.

“Kalau untuk alat berat, pelanggan sepertinya lebih senang ketika bisa menghemat BBM, namun belum banyak yang berhitung soal hemat emisi,” ungkap dia.

Baca Juga: Emiten Sektor Emas Kejar Penjualan Saat Harga Kinclong

Terlepas dari itu, alat berat konvensional Komatsu yang dijual UNTR pada dasarnya terus berkembang teknologinya agar lebih efisien dari segi penggunaan bahan bakar.

Terbukti, beberapa tipe alat berat Komatsu kini sudah bisa menggunakan biofuel yang lebih rendah emisi. Alat berat dengan bahan bakar campuran nabati ini sudah banyak digunakan oleh PT Pamapersada Nusantara, kontraktor tambang yang juga merupakan anak usaha UNTR.

“Alat berat Komatsu di Pamapersada sudah pakai B30. Kalau kadarnya naik menjadi B40 atau B50, kami yakin alat-alat berat Komatsu bisa memenuhinya,” pungkas Sara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×