kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Permintaan meningkat, Bina Buana Raya (BBRM) akan fokus ke segmen OSV


Rabu, 18 Agustus 2021 / 18:35 WIB
Permintaan meningkat, Bina Buana Raya (BBRM) akan fokus ke segmen OSV
ILUSTRASI. kapal tunda tugboat tug boat milik?perusahaan PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk BBRM


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk (BBRM) berencana untuk memfokuskan bisnisnya di tahun ini ke segmen bisnis jasa kapal penunjang lepas lantai offshore support vessel (OSV).

Direktur Utama BBRM, Na’im Machzyumi mengatakan, perseroan melihat adanya prospek peningkatan permintaan yang terlihat hingga semester I-2021 meskipun masih adanya dampak dari pandemi Covid-19. Sayangnya, ia belum menyampaikan berapa peningkatan yang dialami hingga Juni 2021.

“Memang ada tekanan dari dampak Covid-19 pada charter rate, namun demikian charter rate dan utilitas rate kami harapkan dapat meningkat secara bertahap,” ujar dia dalam paparan Public Expose secara virtual, Rabu (18/8).

Dari sisi bisnis OSV, saat ini perseroan memiliki 3 unit kapal Anchor Handling Tug Supply (AHTS). Di mana penggunaan terakhir jasa tersebut digunakan oleh perseroan minyak dan gas bumi.

Baca Juga: Pelayaran Nasional Bina Buana Raya bukukan pendapatan US$ 1,33 juta di kuartal I-2021

Sementara itu, untuk bisnis Tug and Burge sampai saat ini perseroan memiliki 3 set tongkang ukuran 300 feet. Serta segmen bisnis ini juga memiliki 1 unit kapal self propelled barge 5.024 GT.

Sebelumnya, perseroan memiliki sekitar 13 set tongkang. “Rata-rata untuk jasa ini digunakan kebanyakan oleh perusahaan tambang,” ujar dia.

Berkurangnya jumlah set kapal Tug and Barge tersebut lantaran segmen bisnis ini tercatat mengalami penurunan di tahun lalu. Adapun pengurangan kapal ini juga karena adanya restrukturisasi pinjaman di bank yang dilakukan oleh perseroan.

“D isamping itu armada pada kapal-kapal ini juga sudah tua sehingga kami akan fokuskan bisnis di tahun ini ke bisnis kapal OSV,” tambahnya.

Direktur BBRM, Sean Lee menambahkan, berakhirnya proses restrukturisasi utang perseroan di tahun lalu telah mengakibatkan jumlah armada kapal perseroan berkurang dan hanya menyisakan 3,5 set kapal tunda dan tongkang, satu unit SPB yang tidak dijaminkan serta satu unit kapal penunjang lepas lantai MP Prevail di mana armada itu nantinya akan menjadi sumber pendapatan perseroan ke depan.

 




TERBARU

[X]
×