kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Permintaan meningkat, Bina Buana Raya (BBRM) akan fokus ke segmen OSV


Rabu, 18 Agustus 2021 / 18:35 WIB
Permintaan meningkat, Bina Buana Raya (BBRM) akan fokus ke segmen OSV
ILUSTRASI. kapal tunda tugboat tug boat milik?perusahaan PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk BBRM


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Yudho Winarto

Hal itu lah kemudian yang menyebabkan adanya pengambilalihan kapal perusahaan sebagai objek penjamiman. Awalnya, BBRM memiliki 15 set kapal tunda dan tongkang menjadi 4,5 set kapal tunda dan tongkang. Sehingga pendapatan perseroan pun tergerus di tahun lalu.

Namun demikian, Naim menekankan bahwa memang pihaknya juga berencana akan menambah lagi armada kapal untuk pasar kapal penunjang lepas lantai. Tercatat selama dua tahun belakang, permintaan kapal ini cenderung meningkat lantaran terdampak dari peningkatan harga minyak yang cenderung stabil.

Sementara itu, perseroan belum bisa menyampaikan berapa rencana penambahan kapal untuk menunjang bisnis OSV. Hal ini karena menunggu proses rights issue yang dilakukan selesai.

“Penambahan kapal ini tentu akan tergantung bagaimana right issue ini akan selesai,” sambung Sean.

Di samping itu, BBRM juga belum dapat menyampaikan berapa target pertumbuhan yang dibidik tahun ini serta rencana belanja modal atau capex yang disiapkan tahun ini.

“Fokus tahun ini akan menstabilkan pendapatan operasional kami untuk bisa mencapai kinerja yang positif sehingga baru bisa kita putuskan untuk rencana capexnya,” tutup dia.

Baca Juga: Bina Buana Raya (BBRM) akan menggelar reverse stock dan rights issue

Sebagai informasi, emiten pelayaran ini akan menggelar dua aksi korporasi, yakni reverse stock dan rights issue. Lewat reverse stock, BBRM akan menggabungkan nilai nominal saham.

Di mana reverse stock dilakukan dengan rasio tiga saham menjadi dua saham sehingga diusulkan nilai saham Seri A semula Rp 100 per saham menjadi Rp 150 per saham.

Setelah reverse stock, BBRM akan melanjutkan aksi korporasi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atawa rights issue. Lewat aksi korporasi ini, BBRM akan menawarkan saham Seri B dengan nilai nominal Rp 50 per saham.

Penerbitan saham seri B itu akan dimintakan persetujuannya pada RUPSLB yang akan dilaksanakan pada 26 Agustus 2021.

Adapun persetujuan reverse stock saling berkaitan dan satu kesatuan transaksi dengan rencana PMHMETD.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×