Reporter: Vina Elvira | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen pupuk NPK, PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF) membidik pertumbuhan kinerja positif di sepanjang tahun ini. Pihaknya berambisi mencatatkan peningkatan penjualan dari tahun ke tahun.
Direktur Utama Saraswanti Anugerah Makmur Yahya Taufik mengungkapkan bahwa prospek bisnis perseroan sebagai produsen pupuk masih sangat menjanjikan di tahun ini.
Hal itu didorong masih tingginya permintaan pasar terhadap hasil dari industri perkebunan, seperti perkebunan kelapa sawit, karet, kopi, dan kakao.
"Hasil perkebunan kelapa sawit, tebu, karet, kopi dan kakao masih tinggi permintaan di pasar. Sehingga para pemilik perkebunan tentu masih akan melakukan pemupukan," ungkap Yahya, kepada Kontan.co.id pada Selasa (3/1).
Baca Juga: Moncer, Saraswanti Anugerah Makmur (SAMF) Cetak Penjualan Rp 2,45 T per Kuartal III
Untuk diketahui, laju bisnis SAMF selama 2022 terbilang cukup moncer. Hingga kuartal III-2022 perusahaan ini berhasil meraup pertumbuhan penjualan mencapai 96% menjadi Ro 2,45 triliun, dari raihan selama kuartal III-2021 yang tercatat senilai Rp 1,25 triliun.
Seluruh hasil penjualan SAMF didapatkan dari penjualan pupuk sektor industri. Yahya tidak memerinci lebih detail sektor industri apa saja yang menjadi pelanggan SAMF, namun memang industri kelapa sawit menjadi pelanggan utama dari perusahaan.
Yahya menyatakan, realisasi kinerja perseroan sampai tutup tahun 2022 juga sangat memuaskan. Target penjualan sebesar Rp 2,45 triliun berhasil terlampaui, yang didorong oleh tingginya permintaan dari pelanggan eksisting maupun pelanggan baru.
"Tingginya permintaan pupuk dari existing maupun customer yang baru, menjadi faktor utama tercapainya target kami," kata Yahya.
Pihaknya belum bisa memerinci lebih detail berapa target pertumbuhan penjualan yang dibidik tahun ini. Namun, perseroan telah menyiapkan strategi untuk memaksimalkan bisnis, salah satunya lewat penambahan kapasitas produksi.
Baca Juga: Pasokan Bahan Baku aman, Saraswanti Anugrah (SAMF) Kejar Penjualan Rp 2,88 Triliun