Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) baru saja menetapkan Budi Waseso sebagai Direktur Utama Perum Bulog. Pergantian direksi Bulog ini bertujuan untuk akselerasi program-program pemerintah dan memperkuat ketahanan pangan.
Ketua Umum Persatuan Pengusaha Penggilingan Beras dan Padi (Perpadi) Sutarto Alimoeso menilai, seharusnya pemerintah tegas dalam menetapkan posisi Bulog. “Kalau Bulog diharapkan sebagai stabilisator, ya biarkan dia menjalankan tugasnya sebagai stabilisator, jadi KPI-nya jangan berdasarkan keuntungan atau kerugian. Artinya kalau ada risiko kerugian ya harus dibiarkan,” ujar Sutarto kepada Kontan.co.id, Jumat (27/4).
Menurut Sutarto, keuntungan dan kerugian memang harus tetap dikontrol. Namun, Bulog juga harus melakukan tugasnya dengan baik meskipun ada berbagai risiko yang harus diambil.
Tak hanya itu, Sutarto bilang kedaulatan dan ketahanan pangan ini seharusnya tidak hanya tugas Bulog. Namun, ini juga menjadi salah satu tugas pemerintah. Karena itu peraturan dan perundangan yang ditetapkan pun harus jelas dan diikuti dengan anggaran yang jelas.
“Beberapa instrumen yang ada perlu ditinjau. Sekarang Bulog ada di tengah-tengah. Menurut saya seharusnya Badan Otoritas Pangan harus ditetapkan di mana di dalamnya Bulog bertugas sebagai salah satu alat untuk mencapai kedaulatan pangan,” tambah Sutarto.
Sementara itu, Sutarto berpendapat, untuk mengamankan pasokan beras saat ini, perlu adanya sinergi Bulog dengan penggilingan-penggilingan padi di seluruh wilayah. “Beberapa bulan ini sinergi tersebut sudah ada, saya harap itu dilanjutkan kembali,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News