Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana pemerintah menerbitkan beleid dalam bentuk Peraturan Presiden (Perpres) yang menyangkut pengembangan Energi Baru Terbarukan menuai tanggapan dari pelaku usaha.
Wakil Direktur Utama Terregra Asia Energy Lasman Citra bilang, pengembangan EBT bergantung pada besaran tarif serta mata uang yang digunakan.
"Kalau tarifnya kompetitif dengan metode 12 tahun pertama lebih tinggi daripada tahun ke 13 hingga berakhirnya masa kontrak maka akan berdampak pada break event point (BEP) alias balik modal yang lebih cepat," kata dia kepada Kontan.co.id, Kamis (6/2).
Baca Juga: Perpres tarif energi baru terbarukan rampung semester I tahun ini
Lasman melanjutkan, pengenaan besaran tarif dengan dollar AS juga akan membuat biaya proyek lebih murah.
Selain itu, ia mengungkapkan, ada sejumlah poin penting yang patut diperhatikan dalam upaya pengembangan pembangkit EBT khususnya hydro.