kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perpres Mobil Listrik terbit, Menteri Jonan: Bisa kurangi impor BBM dan langit bersih


Jumat, 09 Agustus 2019 / 18:58 WIB
Perpres Mobil Listrik terbit, Menteri Jonan: Bisa kurangi impor BBM dan langit bersih


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengaku gembira dan menyambut baik dengan ditandatanganinya Perpres Kendaraan Listrik oleh Presiden Joko Widodo.

Jonan mengungkapkan, dengan Perpres tersebut kendaraan listrik akan sangat signifikan membuat langit Indonesia berkurang polusinya sebagai komitmen Negara untuk mengurangi pemanasan global dan polusi udara.

Baca Juga: Perpres kendaraan listrik terbit, Peugeot bakal bawa mobil listrik

Selain itu, Jonan juga menyatakan, dengan adanya kendaraan listrik maka akan mengurangi laju impor BBM sehingga mengurangi potensi defisit neraca perdagangan yang lebih besar.

"Meningkatkan penggunaan komponen lokal secara bertahap sehingga dapat mengurangi import komponen secara bertahap dari waktu ke waktu," ungkap Jonan kepada Kontan.co.id, Jumat (8/9).

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku telah menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) mengenai Mobil Listrik pada Senin (12/8) pagi.

Ia berharap, dengan adanya Perpres tersebut industri otomotif mau segera merancang. membangun industri mobil listrik di Indonesia.

“Kita tahu 60% mobil listrik itu kuncinya ada di baterainya dan bahan untuk membuat baterai, kobalt, mangan dan lain-lainnya itu ada di negara kita, sehingga strategis bisnis negara ini bisa kita rancang agar nanti kita bisa mendahului membangun industri mobil listrik yang murah, yang kompetitif karena bahan-bahan ada di sini,” kata Presiden Jokowi menjawab wartawan usai meresmikan Gedung Baru Sekretariat ASEAN, di Jl. Sisingamaraja, Jakarta, Kamis (8/8) dikutip dari laman Setkab.

Baca Juga: Era mobil terbang sudah di depan mata

Menurut Jokowi, membangun sebuah industri seperti ini (mobil listrik, red) tidak mungkin setahun, dua tahun, tiga tahun. Pasti akan dan juga harus melihat pasar, melihat pembeli, karena mobil listrik sekarang ini hampir 40% harganya lebih mahal dari mobil yang biasa.

Namun Presiden berharap, dengan ketemunya bahan-bahan baterai yang ada di Indonesia, mungkin harganya bisa ditekan lebih murah, syukur bisa sama. “Nah itu baru mobil listrik akan berseliweran di seluruh kota di Indonesia,” ujarnya.

Terkait beban polusi di kota besar seperti Jakarta, Presiden Jokowi mendorong Gubernur DKI yang APBDnya besar bisa memberi insentif, untuk mobil listrik, itu sudah memberi insentif.

Mungkin bisa saja nanti parkirnya gratisin, bisa saja misalnya beli mobil listrik, balik namanya digratisin, bisa saja, insentif-insentif yang untuk kota-kota yang memiliki APBD besar atau ditambahi subsidi.

Baca Juga: Produsen otomotif berharap masa transisi ke kendaraan listrik bisa mulus

“Ada negara yang memberi subsidi sekian dolar apabila membeli mobil listrik, dimulai seperti Jakarta, saya kira bisa dimulai dengan busnya, transportasi umum, bisa dimulai mendorong taksi-taksinya, saya sudah sampaikan ke Menteri Perhubungan  agar mulai didorong seperti itu, bisa saja sepeda motor listrik yang sudah diproduksi oleh kita sendiri didorong untuk digunakan di DKI dulu, dibelikan oleh Pak Gubernur bisa saja, kenapa tidak,” kata Presiden Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×