kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produsen otomotif berharap masa transisi ke kendaraan listrik bisa mulus


Kamis, 08 Agustus 2019 / 19:46 WIB
Produsen otomotif berharap masa transisi ke kendaraan listrik bisa mulus


Reporter: Kenia Intan | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Agen Pemegang Merek (APM) kendaraan menyambut baik kebijakan kendaraan listrik, termasuk, APM Toyota Astra Motor (TAM). 

Executive General Manager PT Toyota Astra Motor Fransiscus Soerjopranoto bilang, pada dasarnya TAM sebagai pelaku industri akan mengikuti kebijakan dari regulator, termasuk rencana elektrifikasi kendaraan ke depan. 

Baca Juga: Kebijakan B30 jadi tak jelas, sebab pemerintah malah ingin kendaraan berlistrik

Menurutnya, tantangan yang dihadapi saat ini adalah bagaimana rencana tersebut dapat berjalan dengan lancar. Ia bilang seharusnya tidak hanya APM sebagai penyedia kendaraan dan teknologinya yang disiapkan, tetapi juga infrastruktur yang merata di semua daerah.

"Jika semua bisa jalan berbarengan, pasti akan smooth transisinya, implementasinya akan baik," kata Fransiscus ketika dihubungi Kontan.co.id, Kamis (8/8). 

Kendaraan berenergi listrik dinilai memiliki potensi berkembang ke depannya. Ia melihat prospek yang sama  besar juga dimiliki oleh kendaraan biodiesel. 

Asal tahu saja, saat ini pemerintah memiliki dua kebijakan untuk kendaraan ramah lingkungan, yakni kendaraan bertenaga listrik dan biodiesel berupa  B20 dan B30. Kebijakan tersebut untuk mengurangi impor BBM dengan cara mencampurkan bahan bakar solar dengan CPO. Sejauh ini yang masih berjalan adalah B20, semenara di tahun depan ditargetkan B30 akan direalisasikan. 

Baca Juga: Kemenperin janji beri keringanan pada produsen mobil listrik

Terlepas dari itu semua, menurut Fransiscus yang penting untuk saat ini adalah masa transisi ke kendaraan listrik yang lancar. "Jadi benar-benar dapat memberikan value lebih untuk semua baik masyarakat, pelaku industri, pemerintah bahkan lingkungan," katanya. 

Tidak jauh berbeda, General Manager Marketing PT Isuzu Astra Motor Indonesia, Attias Asril mengatakan, kendaraan dengan energi listrik lebih memiliki prospek jika semua fasilitas dan sarana sudah siap dan mendukung. 

Walaupun melihat prospek dalam kendaraan listrik, untuk saat ini ia merasa kebijakan B20 B30 masih lebih didorong oleh pemerintah. "Kita belum tahu bagaimana yang listrik setelah ditandatanganinya Perpres mobil listrik," katanya ketika dihubungi Kontan.co.id, Kamis (8/8). 

Terkait rencana menambah kendaraan bertenaga listrik, Isuzu sebagai APM kendaraan komersial sedang mempelajari kemungkinan-kemungkinannya. 

Baca Juga: Gaikindo desak pemerintah berikan insentif agar mobil listrik dapat bersaing

Tidak mau ketinggalan, Toyota, kata Franciscus, akan berkoordinasi dengan pemerintah untuk memastikan kendaraan EV yang tepat dengan kondisi Indonesia. Sementara target realisasi penjualannya, baik komersial atau penumpang, belum ditetapkan.

" Yang jelas saat ini kami sudah berjualan H-EV dengan produk Camry, Alphard, dan trend penjualannya sangat bagus dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," tutupnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×