Reporter: Agung Hidayat | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri pelumas dalam negeri semakin kompetitif. Potensi pasar yang masih besar menyebabkan para pebisnis pelumas harus pandai-pandai dalam menerapkan strategi bisnisnya.
Apalagi peta kompetisi pelumas sempat berubah setelah diakuisisinya produsen oli lokal oleh perusahaan asing. Akuisisi Federal Oil yang merupakan brand lokal oleh Exxon Mobil dikhawatirkan membuat perusahaan lokal lainnya semakin sedikit menguasai pasar.
"Sebab merek itu (Federal) adalah salah satu perusahaan lokal pelumas terbesar. Tentu nantinya pasar dikuasai asing," ujar Andria Nusa, Direktur Marketing And Sales PT Pertamina Lubricants kepada Kontan.co.id menanggapi hal tersebut, Senin (14/5).
Bagi Pertamina Lubricants, persaingan diakui semakin berat dan perusahaan dituntut semakin berusaha keras. Andria mengatakan, perseroan akan meningkatkan brand equity, disamping juga kualitas dan pelayanan terhadap konsumen.
"Untuk itu kami tetap optimistis masih bisa tetap memenangkan persaingan pasar pelumas di Indonesia," ungkapnya. Sebenarnya selain pasar lokal, Pertamina Lubricants juga mengincar peluang ekspor.
Seperti diketahui perseroan yang tengah berencana membangun representative office atau kantor cabang di beberapa negara. Perusahaan dalam waktu dekat bakal membangun kantor perwakilan di Australia.
Kemudian menyusul di Malaysia dan Vietnam. Menurut manajemen perusahaan, strategi tersebut ditempuh sebagai salah satu cara menghadapi tantangan bisnis yang terjadi sepanjang 2018 ini.
Pertamina Lubricants beralasan, pembukaan kantor cabang tersebut agar bisa mempertahankan eksistensi dari anak usaha PT Pertamina ini. Apalagi, saat ini industri otomotif global terus bertumbuh dan tingkat persaingannya kian ketat.
Saat ini ada 16 negara tujuan ekspor Pertamina Lubricants. Dari ekspor tersebut, Vietnam memiliki porsi yang paling besar, disusul Singapura dan Afrika Selatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News