kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pertalite dinilai akan goyang pasar mobil nasional


Senin, 20 April 2015 / 09:47 WIB
Pertalite dinilai akan goyang pasar mobil nasional
ILUSTRASI. Proyek pembangunan properti?hunian tapak di Depok. Jawa Barat, Rabu (23/11/2022). (KONTAN/Baihaki)


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Rencana PT Pertamina (Persero) meluncurkan produk bahan bakar minyak (BBM) baru Pertalite dan menggantikan posisi Premium dipastikan akan mengganggu pasar mobil nasional. Pasalnya, di saat daya beli melemah karena makro ekonomi, bisa diperparah dengan harga Pertalite yang lebih mahal ketimbang Premium dengan kompensasi kadar oktan lebih baik.

Pertalite dikabarkan memiliki kandungan oktan 90 atau di antara kualitas Premium dan Pertamax. Sedangkan, Muhammad Iskandar, VP Fuel Retail Pertamina menyatakan harga Pertalite dipasarkan dengan rentang Rp 8.000-8.300 per liter, lebih mahal dari posisi Premium saat ini, Rp 7.400 per liter.

"Pasti ada pengaruhnya nanti, tapi biasanya sifatnya sementara. Seperti kenaikan BBM sebelum-sebelumnya, biasanya pasar akan menyesuaikan dalam tiga bulan," jelas Imam Choeru Cahya, Kepala Departemen Pemasaran Kendaraan Penumpang dan Kendaraan Komersial Ringan Divisi Mitubishi Motors Corporation KTB di Jakarta Timur, Sabtu (18/4).

Mengacu data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang kuartal pertama tahun ini, total penjualan (wholesale) mobil baru mencapai 282.342 unit, turun 14,1 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya, 328.500 unit. Pelemahan nilai tukar rupiah, naiknnya sejumlah harga kebutuhan pokok, dan penurunan nilai harga komoditas unggulan ikut memperngaruhi ekonomi nasional.

Soal kualitas Pertalite, Imam justru menyambut baik adanya produk baru dari Pertamina. Pasalnya, seluruh mobil yang dipasarkan di Indonesia, sebenarnya wajib mengonsumsi bensin dengan ron minimal 90. "Pertalite sebenarnya akan lebih cocok, ketimbang Premium yang di bawah kebutuhan dasar kendaraan di Indonesia," tukas Imam. (Agung Kurniawan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×