Reporter: Fitri Nur Arifenie |
JAKARTA. Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Karen Agustiawan tidak mengatakan secara pasti apakah bisa memenuhi target produksi yang ditetapkan oleh Menteri BUMN sebesar 200.000 barel per hari (bph).
Menurut Karen, Pertamina akan memusatkan perhatian kepada perluasan operasi di Indonesia dan juga peningkatan produksi setelah semua infrastruktur migas siap. Soalnya, semakin banyak perusahaan minyak internasional (IOC) yang masuk ke Indonesia akan semakin menguntungkan bagi Indonesia.
“Penting bagi kita untuk memandang mitra internasional itu sebagai institusi yang dapat membangun kemampuan masyarakat kita,” katanya.
Dengan menggandeng perusahaan minyak internasional, Pertamina dapat mengangkat posisi Pertamina menuju ke arah yang lebih baik. Untuk itu, supaya Pertamina mampu menggaet perusahaan minyak Internasional, menurut dia Indonesia harus memberikan insentif yang lebih menarik. Contohnya, kontrak yang lebih baik.
“Di sektor-sektor yang belum tersentuh membutuhkan bentuk kontrak kerjasama yang berbeda,” katanya. Selain itu juga, memerlukan lebih banyak insentif di tingkat eksplorasi. Jika tidak demikian, maka perusahaan minyak internasional tidak akan tertarik untuk datang ke Indonesia.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













