Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Guna mengatasi kondisi cuaca ekstrim di pengujung tahun di Pulau Enggano yang merupakan pulau terluar Indonesia yang berada di pesisir Bengkulu, PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) II Sumbagsel memastikan stok dan penyaluran BBM di Pulau Enggano aman.
Kondisi penyaluran BBM di Enggano saat ini berlangsung kondusif dan aman, namun konsumsinya cenderung sedang menurun seiring cuaca buruk yang menyebabkan banyak nelayan yang tidak melaut dan lalu lintas kendaraan dari Bengkulu ke Enggano berkurang.
Jumlah Kartu Keluarga (KK) di Enggano tercatat sebanyak 1.199 KK dengan rata-rata konsumsi premium saat ini sebesar 1.200 liter per hari, sementara konsumsi biosolar sebesar 100 liter per hari.
Unit Manager Communication, Relation & CSR Pertamina MOR II Umar Ibnu Hasan mengungkapkan, stok premium saat ini sebesar 90 Kiloliter dengan ketahanan stok mencapai 75 hari sedangkan Biosolar stoknya sebesar 7 Kiloliter dengan ketahanan stok selama 70 hari.
Baca Juga: Pertagas Niaga mulai operasikan jargas baru di Penajam Paser Utara
“Ini wujud komitmen Pertamina untuk turut serta memajukan perekonomian masyarakat melalui peran strategis perusahaan dalam menyediakan energi yang sesuai dengan prinsip ketersediaan, kemudahan akses, keterjangkauan, penerimaan, serta berkelanjutan," imbuh Umar dalam siaran pers yang diterima Kontan, Kamis (5/11).
Selain itu, Pertamina juga tetap menjalankan program BBM Satu Harga di Pulau Enggano yang merupakan program pemerintah untuk mewujudkan keadilan energi di seluruh tanah air dengan tujuan menerapkan kesetaraan di beberapa wilayah di Indonesia terutama di kawasan pelosok.
Dalam mengemban tugas mulia ini, Pertamina banyak menghadapi tantangan dan risiko, khususnya saat mendistribusikan pasokan BBM ke wilayah-wilayah yang dinilai ekstrem. Untuk mencapainya, moda transportasi yang digunakan beragam, antara lain darat, laut, hingga udara. Hal ini demi memastikan pasokan energi bisa mencapai lokasi tujuan.
"Setelah penerapan kebijakan satu harga, seluruh daerah terpencil bisa menikmati harga yang sama dengan harga yang selama ini diterapkan di SPBU di perkotaan," tutup Umar.
Selanjutnya: Pertamina terus lakukan transformasi digital untuk menjawab tantangan zaman
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News