Reporter: Gentur Putro Jati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Pertamina (Persero) belum melakukan negosiasi dengan Total E&P Indonesie untuk melakukan pembelian elpiji produksi kilang Bontang. Total, seperti kita tahu telah ditunjuk Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) sebagai penjual elpiji dari Bontang yang dibatalkan pembelian 18 kargo LNG-nya oleh pembeli Jepang, Taiwan dan Korea.
Menurut Senior Vice President Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya, perseroan baru saja mendapat konfirmasi dari BP Migas bahwa instansi tersebut telah menunjuk Total sebagai penjual elpiji tersebut.
"Saat ini BP Migas sedang menyiapkan Sales Appointment Agreement (SAA) nya dengan Total. Sehingga kami belum bisa mulai nego harga," kata Hanung melalui pesan singkatnya, Kamis (7/5).
Menurut Hanung, Pertamina berniat membeli enam kargo elpiji yang dikonversi dari LNG oleh kilang Bontang. Setiap kargo tersebut berisi 40.000 metrik ton elpiji.
Sementara, Judith J. Navarro Dipodiputro, Vice President Corporate Communication, Goverment Relations & CSR Total menandaskan, ditetapkannya perusahaan asal Prancis itu sebagai penjual elpiji merupakan hal yang biasa dalam industri gas. Maklum saja, melalui Blok Mahakam, Total menjadi pemasok utama gas untuk diolah di Kilang Bontang milik PT Badan NGL.
"Menjual gas dalam bentuk elpiji, tujuannya kan untuk menghindari penutupan sumur. Karena kalau sampai ditutup, butuh waktu dan biaya yang besar untuk memproduksi gas lagi dari sumur itu. Kita pasti akan bertemu Pertamina, karena sampai sekarang baru mereka yang berminat membeli elpiji Bontang," kata Judith.
Sebelumnya, Kepala BP Migas Raden Priyono mengaku telah menunjuk Total sebagai penjual elpiji produksi kilang Bontang yang dibatalkan pembelian 18 kargo LNG nya oleh pembeli Jepang, Taiwan dan Korea.
Ditambahkan Kepala Divisi Pemanfaatan Migas BP Migas Ira Miriawati, Total ditetapkan sebagai penjual elpiji Kilang Bontang selama kelebihan produksi akibat pembatalan pembelian LNG terjadi.
Total ditunjuk dengan persetujuan Chevron dan Vico yang juga memegang production sharing contract dari lapangan-lapangan Kalimantan Timur yang memasok Bontang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News