Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi
Menurut Ageng, Pertamina Lubricants akan berkontribusi dan mendukung penuh setiap tahapan mulai dari pembangunan pabrik yang rencananya dilakukan pada kuartal kedua tahun 2021 hingga nantinya dapat beroperasi pada kuartal pertama tahun 2022.
"Pendirian perusahaan patungan ini juga diharapkan membawa manfaat bagi Pertamina Group. Bagi PTPL menjadi potensi bisnis baru sedangkan di sisi lain diharapkan mampu menjaga stabilitas pasokan dan harga katalis bagi kilang milik PT Kilang Pertamina Internasional," imbuh Ageng.
Selain itu, pendirian PT KSI juga diharapkan mampu meningkatkan penggunaan bahan baku produksi dalam negeri sehingga mampu meningkatkan Tingkat Komponen dalam Negeri (TKDN) dan mampu mendorong pertumbuhan industri lainnya. "Kami mengharapkan dukungan dari pemerintah agar proyek ini dapat segera terealisasi dan semoga dapat menjadi percontohan untuk sinergi antar BUMN dan perguruan tinggi BHMN pada industri lain," sambung Ageng.
Baca Juga: PHE West Madura Offshore tambah produksi 1.000 barel per hari
Sementara itu, Direktur Utama Rekacipta Inovasi ITB Alam Indrawan mengatakan, pembentukan perusahaan Katalis Merah Putih merupakan tonggak sejarah baru bagi Indonesia, di mana hasil penelitian dihargai sebagai Hak Kekayaan Intelektual, sehingga bisa terealisasi berdirinya sebuah perusahaan.
“Ini bisa menjadi role model di seluruh kampus dan institusi penelitian di Indonesia, bagaimana penelitian dihargai, sehingga bisa melakukan penelitian lebih baik lagi. Ini langkah agar Indonesia masuk menjadi negara maju, karena kekayaan intelektualnya dihargai di negeri ini,” ucap Alam.
Dia menambahkan, Katalis Merah Putih merupakan satu-satunya di dunia yang bisa memproduksi bahan bakar dari sawit. Hasil petani sawit nantinya bisa tersalurkan dalam produksi bahan bakar untuk kendaraan. “Berdirinya pabrik ini semoga bisa membawa manfaat yang lebih banyak lagi bagi masyarakat,” kata Alam.
Adapun Direktur Utama Pupuk Kujang Maryadi menegaskan, katalis merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia dan hampir semua industri memerlukan katalis. “Indonesia merupakan produsen sawit terbesar kedua di dunia setelah Malaysia. Berdirinya pabrik Katalis Merah Putih akan menjadi bukti bahwa bangsa Indonesia mampu menciptakan katalis sendiri tanpa tergantung negara lain,” terang Maryadi.
Baca Juga: Pertamina resmi terapkan digitalisasi di 5.518 SPBU
Ia berharap, pabrik Katalis Merah Putih dapat memberikan efek berganda atau multiplier effect bagi industri nasional di tengah hantaman berat akibat pandemi Covid-19.
“Pembentukan pabrik katalis ini merupakan torehan sejarah dan dapat menjadi role model bisnis yang menyinergikan antara lembaga riset, dunia usaha serta Pemerintah. Berdasarkan Perpres No 109 tahun 2020, proyek katalis ini dikategorikan sebagai proyek strategis nasional,” pungkas Maryadi.
Selanjutnya: PLN bakal memasok listrik dan uap untuk Blok Rokan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News