kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pertamina bidik produksi migas 669.000 boepd


Senin, 30 Januari 2017 / 16:31 WIB
Pertamina bidik produksi migas 669.000 boepd


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Pertamina (Persero) telah menetapkan target-target perusahaan yang dicanangkan dalam Rencana Kerja, Anggaran Perusahaan (RKAP) 2017. Salah satunya, menaikan target produksi minyak dan gas (migas) dari tahun lalu.

Tahun ini, Pertamina menaikkan target produksi migas menjadi 669.000 barel setara minyak per hari (boepd), yang terdiri dari 333 .000 barel minyak per hari dan 2,08 bscfd gas.

Target 2017 naik 1,98% dibandingkan realisasi produksi migas tahun lalu sebanyak 656.000 boepd. Produksi migas tahun lalu terdiri dari 313.000 barel minyak per hari dan 1,99 bscfd gas.

Adapun kapasitas panas bumi Pertamina tahun ini ditargetkan mencapai 617 MW. Target produksi ini bertambah signifikan dibandingkan dengan 2016 yang sebesar 512 MW, karena tuntasnya beberapa proyek panas bumi perusahaan.

Dari aspek pengolahan, Pertamina menargetkan bisa meningkatkan keandalan kilang dengan mengurangi unplanned shutdown dan juga meningkatkan yield valuable product. Tahun ini, Pertamina menaikkan target yield valuable product menjadi sekitar 79%, lebih tinggi dari target yang telah dicanangkan dalam RKAP 2017 sekitar 77%.

Megaproyek pengolahan dan petrokimia juga akan memulai tahapan yang signifikan tahun ini dengan akan dilakukannya peletakan batu pertama beberapa proyek kilang, yaitu RDMP RU V Balikpapan, RDMP RU IV Cilacap, dan NGRR Tuban sepanjang tahun 2017. Ketiganya memang ditargetkan  selesai dalam rentang waktu 2019, 2021, dan 2022 dengan hasil produksi yang memenuhi spesifikasi Euro 5.

Adapun, RDMP RU VI Balongan yang akan dilaksanakan secara independen oleh Pertamina ditargetkan selesai 2020. Pertamina pun akan memulai kegiatan basic engineering design (BED) pada pertengahan 2017.

Dalam bidang pemasaran, Pertamina bertekad mempertahankan volume penjualan BBM ritel non subsidi di atas 45 juta kiloliter dalam setahun dengan mutu layanan yang semakin meningkat. Tahun ini juga akan menjadi ujian bagi Pertamina untuk mendukung program pemerintah berupa BBM Satu Harga dan juga pendistribusian elpiji 3kg tepat sasaran, termasuk penyiapan infrastruktur yang dibutuhkan.

Pertamina menargetkan, penjualan gas secara total sebesar 1.179 ribu bbtu dalam setahun. Sedangkan untuk proyek pipa gas, Pertamina telah menuntaskan beberapa proyek infrastruktur gas, seperti pipa Arun-Belawan-KIM-KEK (482 KM), Muara Karang-Muara Tawar (30 KM), pipa Porong-Grati 56 KM). Pertamina pada tahun ini juga akan fokus menyelesaikan pipa transmisi gas open access Gresik-Semarang (271 KM).

Untuk merealisasikan berbagai proyek dan upaya mencapai target-target operasional perusahaan tersebut, Pertamina menyiapkan belanja modal sebesar US$ 6,67 miliar. Dengan peningkatan kinerja operasional, efisiensi di segala lini dan memperhatikan tren perkembangan harga minyak dunia Pertamina menargetkan laba bersih perusahaan pada tahun 2017 sekitar US$ 3 miliar.

“Direksi Pertamina dan jajaran manajemen perusahaan fokus dan punya tekad yang sama untuk dapat mencapai target-target yang telah dicanangkan oleh pemegang saham pada tahun ini. Dengan kekuatan yang solid kami yakin mampu merealisasikan target tersebut,” kata Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto dalam keterangan tertulis, Senin (30/1).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×