kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertamina dan CPC Taiwan teken kerjasama kembangkan kompleks industri petrokimia


Minggu, 07 Juni 2020 / 09:24 WIB
Pertamina dan CPC Taiwan teken kerjasama kembangkan kompleks industri petrokimia
ILUSTRASI. Pengembangan Kompleks Kilang Terintegrasi Petrokimia di Balongan


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertamina dan CPC Taiwan sepakat menindaklanjuti kerjasama pengembangan Kompleks Industri Petrokimia Terintegrasi di Balongan, Jawa Barat dengan investasi mencapai US$ 8 miliar. 

Tindak lanjut kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan Head of Agreement (HOA) oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dan President & CEO CPC Corporation Taiwan yang secara simbolis diwakili Mr. Ming-Huei Chen Vice President CPC Corporation, Jumat (5/6).

Baca Juga: Selamat! BP Berau kontraktor gas alam paling produktif sepanjang Mei 2020

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, Wakil Menteri BUMN I Budi Gunadi Sadikin serta Komisaris Pertamina Condro Kirono ikut menyaksikan penandatanganan tersebut. Sebelumnya, pembicaraan terkait proyek ini telah diinisiasi Pertamina dan CPC Taiwan sejak akhir 2018 dan diikuti penandatanganan Framework Agreement serta studi kelayakan bersama sejak medio 2019.

Bahlil mengatakan, BKPM menaruh perhatian khusus atas proyek Balongan ini dan memastikan pihaknya akan mengawal investasi tersebut. 

“Kerja sama ini terbentuk atas proses negosiasi yang panjang dan mendalam. Kami akan support habis. Konfirmasi tax holiday telah kami berikan kemarin. Saya titip kalau proyek ini sudah berjalan, agar dapat melibatkan pengusaha di daerah dan juga UMKM,” kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Minggu (7/6).

Pengalaman dan keahlian CPC di bidang petrokimia, diharapkan dapat membantu Pertamina untuk mempercepat pengembangan bisnis petrokimia yang terintegrasi dengan megaproyek RDMP dan GRR. 

Nicke Widyawati mengatakan, Pertamina berkomitmen mewujudkan industri petrokimia, sehingga bisa memenuhi kebutuhan domestik dan membantu mengurangi impor produk petrokimia.

Baca Juga: Mobil Cepu Ltd kontraktor minyak bumi paling produktif pada Mei 2020, ini daftarnya

“Proyek ini merupakan tonggak penting untuk memperkuat portofolio bisnis petrokimia sehingga dalam 10 tahun ke depan Pertamina dapat menjadi pemain utama bisnis petrokimia di kawasan Asia Pasifik,” jelas dia. 

Nicke pun optimistis kerjasama dengan CPC ini akan terus berlanjut sebagai mitra strategis joint venture dalam proyek pengembangan Kompleks Petrokimia Balongan. 

“Ke depan, Pertamina bersama Pemerintah dan CPC Taiwan akan terus memperkuat kerja sama untuk menyelesaikan proyek yang ditargetkan beroperasi pada tahun 2026 ini, ” pungkas Nicke.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×