Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Setelah habis masa kontrak pada 28 Februari 2018, dan diperpanjang sementara selama enam bulan, untuk penentuan status pengelolaan Lapangan Unitisasi Sukowati akhirnya mencapai titik terang. Mengacu pada keputusan Menteri ESDM Nomor 2800/13/MEM.M/2018 tanggal 17 Mei 2018, Lapangan Sukowati yang sebelumnya dioperatori oleh Joint Operating Body-Pertamina Petrochina East Java (JOB PPEJ), pada 20 Mei 2018 diserahkan kepada PT Pertamina EP.
Untuk menandai peralihan pengelolaan Lapangan Sukowati tersebut, pada Sabtu (19 Mei) 2018 dilakukan seremonial sederhana yang diawali dengan Safari Ramadhan dan pemberian santunan kepada sekitar 100 Anak Yatim Piatu dari lingkungan sekitar wilayah Sukowati dan CPA Mudi. Hadir dalam kegiatan tersebut perwakilan dari seluruh pihak terkait seperti PT Pertamina EP, PT PHE Tuban East Java, PT Petrochina, JOB PPEJ dan SKK Migas. Imam Purwanto, Manajer Operasi Wilayah 1 SKK Migas, menyampaikan apresiasi terselenggaranya acara alihkelola.
“SKKMigas berterima kasih kepada operator yang lama karena telah menjalankan operasi migas dengan baik dan berharap agar operator yang baru bisa menjaga produksi Lapangan Sukowati untuk mendukung tingkat produksi migas nasional,” ujar Imam, Senin (21/5).
Nanang Abdul Manaf, Presiden Direktur PT Pertamina EP, menambahkan unitisasi merupakan salah satu model kerjasama yang umum terjadi di industri migas, di Pertamina EP saja ada sekitar tujuh unitisasi di seluruh Indonesia salah satunya Unitisasi Sukowati. "Alhamdulillah PT Pertamina EP ditetapkan sebagai operator baru Lapangan Unitisasi Sukowati Fasilitas Produksi CPA Mudi dan FSO Cinta Natomas yang untuk pengelolaan operasinya akan dilaksanakan oleh tim dari PT Pertamina EP Asset 4," ujar Nanang dalam rilisnya, Senin (21/5).
Pada 20 Mei 2018 tengah malam pukul 00.01 telah dilakukan serah terima alih kelola unitisasi Lapangan Sukowati dari PHE Tuban East Java kepada PEP. "Kami Pertamina EP, PHE Tuban East Java, SKK Migas bersama-sama berada di Fasilitas CPA Mudi untuk menyaksikan proses dimulainya peralihan status operator pengelola Lapangan Sukowati yang mulai dioperatori oleh Pertamina EP sejak 20 Mei 2018," ujar Nanang.
Sebelumnya, telah dilakukan penyerahan Wilayah Kerja Tuban dari JOB PPEJ yang diwakili Darwin Tangkalalo GM PPEJ kepada PT PHE Tuban East Java yang diwakili oleh Afif Saifudin Direktur PHE Tuban East Java."Kerjasama yang baik antara PHE, Pertamina EP dan mitra lainnya telah terbukti selama kurun waktu 30 tahun terakhir di Blok Tuban East Java. Semoga sinergi ini semakin baik dan bisa memberi hasil yang positif untuk produksi migas terutama di Blok Tuban,” ujar Afif Saifudin.
Pada kesempatan yang sama, Afif juga menyatakan bahwa berbagai upaya akan dilakukan oleh PHE Tuban East Java untuk mencari cadangan dan meningkatkan produksi migas Blok Tuban. Setelah Lapangan Sukowati di Blok Tuban akan dikelola oleh Pertamina EP, PHE akan mengelola lapangan-lapangan lain di Blok Tuban, seperti Mudi, Sumber, dan Lengowangi dengan kontrak bagi hasil gross split. "Berdasarkan rencana kerja yang telah disusun PHE Tuban East Java, Kami akan melakukan well services, work over, serta study GGR," tambah Afif.
Hingga akhir 2017, produksi JOB PPEJ mencapai tingkat produksi minyak (gross) sebesar 10.500 barel per hari dan produksi gas (gross) sebesar 14,2 juta standar kaki kubik per hari. Sementara untuk 2018, WK Tuban memiliki target produksi minyak sebesar 8.110 barel per hari (gross) dan produksi gas sebesar 11,11 juta standar kaki kubik per hari (gross).
Produksi WK Tuban diawal pengembangannya Desember 1997 berproduksi sekitar 6.500 bph dan mencapai puncak produksi di Oktober Tahun 2011 mencapai 47.000 bph. Dan kondisi per bulan April 2018, produksi dari Lapangan Unitisasi Sukowati mencapai 6.800 bph. "Kami sudah menyiapkan beberapa strategi mengoptimalkan produksi di Lapangan Sukowati, di antaranya adalah dengan menyiapkan rencana pemboran, perbaikan sarana produksi PPEJ dan proyeksi hingga Desember 2018 produksi mencapai lebih dari 7.000 BOPD," jelas Nanang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News