kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.531.000   -17.000   -1,10%
  • USD/IDR 15.994   -64,00   -0,40%
  • IDX 7.372   -22,27   -0,30%
  • KOMPAS100 1.113   -6,70   -0,60%
  • LQ45 870   -5,32   -0,61%
  • ISSI 226   -0,62   -0,27%
  • IDX30 445   -2,96   -0,66%
  • IDXHIDIV20 535   -3,50   -0,65%
  • IDX80 127   -0,72   -0,57%
  • IDXV30 132   0,11   0,09%
  • IDXQ30 147   -0,94   -0,63%

Pertamina Geothermal Energy (PGEO) Batal Akuisisi Dua Aset Panas Bumi, Ini Alasannya


Selasa, 12 November 2024 / 18:53 WIB
Pertamina Geothermal Energy (PGEO) Batal Akuisisi Dua Aset Panas Bumi, Ini Alasannya
ILUSTRASI. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) membeberkan alasan tidak melanjutkan rencana akuisisi dua aset panas bumi.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan panas bumi pelat merah, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) membeberkan alasan tidak melanjutkan rencana akuisisi dua aset panas bumi.

Entitas usaha Grup Pertamina ini sebelumnya sampat tartarik terhadap potensi pengembangan panas bumi dan membuka opsi untuk mengambilalih perusahaan di dalam negeri (local company) yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sorik Merapi di Sumatera Utara milik KS Orka Renewable Pte. Ltd dengan niai akuisisi bisa mencapai US$ 1 miliar atau sekitar Rp 15,38 triliun.

Manager Corporate Communication & Stakeholder Management Pertamina Geothermal Energy Muhammad Taufik mengatakan, keputusan untuk membatalkan rencana akuisisi dua aset panas bumi tersebut terutama didasarkan pada penilaian menyeluruh dari dua aspek utama, yaitu potensi sumber daya (resource) dan kelayakan komersial (commerciality).

Baca Juga: Pertamina Siapkan US$ 5,7 Miliar untuk Pengembangan EBT hingga 2029

Menurut Taufik, berdasarkan hasil due diligence, kedua aspek ini tidak memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh PGEO. Sebab, dalam setiap rencana ekspansi, PGEO sangat memperhatikan kelayakan sumber daya yang tersedia sebagai dasar utama dalam menjamin keberlanjutan produksi energi panas bumi di masa mendatang.

"Di sisi lain, aspek komersial juga menjadi pertimbangan yang penting untuk memastikan bahwa setiap investasi dapat memberikan nilai tambah yang maksimal bagi perusahaan dan pemegang saham," kata Taufik kepada Kontan, Selasa (12/11).

Dengan tidak terpenuhinya kedua aspek tersebut, kata Taufik, PGEO memutuskan tidak melanjutkan rencana akuisisi demi menjaga keberlanjutan kinerja keuangan yang sehat dan efisien.

Baca Juga: Indonesia Membutuhkan Investasi Jumbo agar Ekonomi Berlari Kencang

Taufik menambahkan, PGEO berkomitmen pada tata kelola perusahaan yang baik/Good Corporate Governance (GCG), PGEO memastikan proses pengambilan keputusan investasi yang transparan dan mengutamakan pengelolaan risiko.

"Sesuai dengan tujuan strategis perusahaan dalam mendorong pengembangan energi bersih, PGEO tetap terbuka terhadap peluang akuisisi aset panas bumi lainnya, baik di dalam maupun luar negeri," ungkap Taufik.

 

Selanjutnya: Budi Gadai Catatkan Transaksi Gadai Sebesar Rp 170 Miliar per Oktober 2024

Menarik Dibaca: Cuaca Besok di Wilayah Yogyakarta, Hujan Ringan di Empat Kabupaten

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×