kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,35   -7,01   -0.75%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertamina Hulu Mahakam menerbitkan kontrak jack-up rig Hakuryu-14 senilai US$ 96 juta


Rabu, 04 November 2020 / 21:33 WIB
Pertamina Hulu Mahakam menerbitkan kontrak jack-up rig Hakuryu-14 senilai US$ 96 juta
Anjungan pengeboran?(jack-up) Rig Hakuryu-14 PT?Pertamina Hulu Mahakam.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah pandemi Covid-19, PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) selaku operator di Wilayah Kerja (WK) Mahakam dengan dukungan SKK Migas dan PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) selaku induk usaha, mengumumkan kelanjutan penggunaan jack-up rig Hakuryu-14 di WK Mahakam.

Penandatanganan kontrak baru pengadaan jack-up rig dengan konsorsium PT Segara Laju Perkasa dan PT Japan Drilling Indonesia dilaksanakan di Jakarta, pada 4 November 2020 dalam acara yang dilaksanakan secara daring.

Direktur Utama PHI Chalid Said Salim, selaku Kuasa Direktur Utama PHM dan Direktur Konsorsium PT Segara Laju Perkasa - PT Japan Drilling Indonesia Ferry F. Karwur menandatangani kontrak tersebut yang disaksikan oleh Kepala Divisi Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasa SKK Migas Erwin Suryadi.

Chalid Said Salim dalam sambutannya mengatakan, penandatanganan kontrak ini merupakan wujud nyata dari komitmen Pertamina untuk menjaga tingkat produksi di WK Mahakam. “Kontrak ini merupakan bagian penting dalam kegiatan produksi migas di WK Mahakam,” ungkap dia dalam siaran pers, Rabu (4/11).

Baca Juga: Perkuat bisnis jasa energi, Elnusa (ELSA) lakukan transformasi dan inovasi

Sebagai informasi, nilai kontrak tersebut mencapai US$ 96 juta berdurasi 1,5 tahun dengan opsi perpanjangan 1+1 tahun dan komitmen TKDN sebesar 35%.

Chalid menambahkan, PHM akan terus mengedepankan aspek kesehatan dan keselamatan kerja dalam melaksanakan kegiatan operasi. “Penerapan K3LL selalu menjadi prioritas kami agar tidak ada kendala dan proyek dapat selesai sesuai jadwal yang ditetapkan,” tandas dia.

Sesuai kontrak, jack-up rig Hakuryu-14 akan mulai beroperasi pada kuartal-II 2021 dan akan melakukan pengeboran di lapangan Peciko, South Mahakam, Sisi Nubi, dan Bekapai. Hal ini juga termasuk pengeboran sumur eksplorasi MPT-1X dan pengeboran pengembangan di tiga anjungan baru di lapangan Sisi Nubi dan South Mahakam.

Erwin Suryadi menyambut baik realisasi proyek di tengah masa pandemi seperti saat ini. SKK Migas mendorong agar keberhasilan investasi ini dapat dilanjutkan dengan investasi-investasi lain sesuai kesepakatan yang tertuang dalam Work Program & Budget (WP&B) yang telah disetujui bersama antara SKK Migas dan PHM.

“Realisasi investasi oleh PHM sangat diharapkan untuk mendukung pencapaian target 2020 dan target 1 juta bopd dan 12 bsfcd pada tahun 2030," tutur dia.

Baca Juga: Daftar lengkap relawan dan tim sukses Jokowi di jajaran komisaris BUMN

SKK Migas berharap agar pelaksanaan kegiatan ini juga memberikan dampak positif terhadap penyerapan tenaga kerja lokal dan transfer teknologi.

Erwin menambahkan, sesuai arahan manajemen, Divisi Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasa SKK Migas akan terus bekerja sama dengan KKKS dalam memenuhi kebutuhan peralatan-peralatan utama kegiatan pengeboran seperti jack up rig, sehingga program kerja KKKS di tahun 2021 dapat berjalan dengan baik.

Ini merupakan upaya yang dilakukan oleh SKK Migas di masa-masa sulit seperti sekarang. SKK Migas dan KKKS tetap berkomitmen untuk tetap melaksanakan dan mempercepat proses pengadaan barang maupun jasa guna memastikan terjaganya efek berganda di industri hulu migas. “Kami meyakini dengan tetap berjalannya proses pengadaan barang dan jasa, maka pertumbuhan ekonomi di industri hulu migas dapat dijaga dan memberikan manfaat bagi masyarakat," ungkap Erwin.

Sebagaimana diketahui, guna menjaga tingkat produksinya, sepanjang tahun 2020 PHM menargetkan akan mengebor 79 sumur tajak dan 1 sumur eksplorasi PS-1X. Hingga akhir September 2020, PHM telah mengebor sebanyak 63 sumur tajak dan 1 sumur eksplorasi. Banyaknya jumlah sumur yang dibor merupakan upaya untuk memaksimalkan cadangan hidrokarbon yang tersedia, karena cadangan dan produksi dari sumur-sumur yang ada sudah semakin marjinal.

Baca Juga: Tekanan terhadap sektor migas berdampak besar pada industri penunjang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×