kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pertamina Integrated Terminal Balongan pasok perdana B30 ke SPBU


Jumat, 03 Januari 2020 / 10:37 WIB
Pertamina Integrated Terminal Balongan pasok perdana B30 ke SPBU
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kedua kanan), Menteri BUMN Erick Thohir (ketiga kanan), Menteri ESDM Arifin Tasrif (ketiga kiri) dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati (kedua kiri) menyaksikan pengisian bah


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mengawali 2020, PT Pertamina Integrated Terminal Balongan melakukan penyaluran perdana Biosolar B30. Distribusi perdana oleh mobil tangki berkapasitas 8 kiloliter ke SPBU 3445151 di Jalan Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat, Rabu (1/1).

Biosolar merupakan bahan bakar solar atau diesel yang sudah mendapat campuran bahan bakar nabati fatty acid methyl ester (FAME). Ini sesuai dengan arahan pemerintah terkait target bauran energi (energy mix).

Program Biosolar 30% (B30) sudah Presiden Joko Widodo resmikan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) COCO 3112802 di Jalan MT Haryono, Jakarta Selatan, pada 23 Desember 2019 lalu. 

Baca Juga: Mandatori B30 dimulai 1 Januari 2020, harga biosolar tak terpengaruh kenaikan CPO

Pada peresmian tersebut, pemerintah menetapkan komposisi FAME dari B20 menjadi B30. Ini berarti, kandungan 20% FAME pada bahan bakar berbasis solar naik menjadi 30%. 

Sesuai Keputusan Menteri ESDM Nomor 227 Tahun 2019, kebijakan B30 pada sektor transportasi berlaku pada produk solar subsidi Biosolar serta nonsubsidi Dexlite.

Unit Manager Communication Relations & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) III Dewi Sri Utami menerangkan, Integrated Terminal Balongan memperoleh pasokan Solar dari Kilang Pertamina Balongan (Refinery Unit VI).

Sedang pencampuran FAME dengan Solar di New Gantry System (NGS) dengan metode inline blending. Integrated Terminal Balongan kemudian mendistribusikan Biosolar B30 ke SPBU-SPBU di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan. 

"Pasokan FAME dari kelapa sawit kami peroleh dari Darmex Biofuels, yang merupakan badan usaha dalam negeri. Pemanfaatan FAME ini dilakukan untuk mendukung program Pemerintah dalam mengurangi impor minyak," kata Dewi dalam siaran pers, Jumat (3/1). 

Baca Juga: BPH Migas prediksi kuota solar subsidi kembali jebol di tahun 2020

Menurut Dewi, kandungan FAME tidak memiliki dampak negatif bagi mesin kendaraan. Perubahan konfigurasi bahan bakar sudah pemerintah dan badan usaha terkait sosialisasikan ke produsen kendaraan, agen pemegang merk, serta asosiasi kendaraan.

"Pengguna kendaraan berbahan diesel bisa menggunakan bahan bakar B30 dengan nyaman. Dengan komponen B30, tarikan mesin tetap terjaga, BBM juga baik kualitasnya dan ramah lingkungan, serta turut berkontribusi dalam menjaga devisa negara," ujar Dewi.

Selain memasok B30, Pertamina juga menyediakan pelumas berteknologi tinggi, Meditran SX BIO SAE 15W-40 yang bisa meningkatkan performa mesin diesel berbahan bakar B30. Meditran SX dapat mendukung penggunaan komponen nabati B30 hingga B50.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×