Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Pertamina (Persero) memastikan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan liquefied petroleum gas (LPG/Elpiji) selama perayaan Natal 2013 dan Tahun Baru 2014 aman.
"Berdasarkan proyeksi posisi stok BBM dan Elpiji serta tingkat konsumsi masyarakat selama Natal 2013 dan Tahun 2014 kami jamin pasokan BBM dan LPG untuk masyarakat aman," kata Hanung Budya, Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina saat mendampingi Menteri ESDM Jero Wacik dalam peninjauan kesiapan infrastruktur BBM dan Elpiji dalam menghadapi Natal dan Tahun Baru 2014 di Terminal BBM Plumpang, Senin (23/12).
Stok rata-rata BBM nasional saat ini berada pada level rata-rata 20 hari dan Pertamina senantiasa menjamin stok selalu dipertahankan pada level tersebut. Rincian stok BBM antara lain, Premium 17 hari, Solar 18 hari, dan Avtur 30 hari.
Konsumsi Premium selama periode 22 Desember 2013 hingga 8 Januari 2014 diperkirakan 2,4% di atas rata-rata penyaluran normal, atau menjadi 82.613 KL per hari. Konsumsi Solar juga diperkirakan di atas rata-rata penyaluran normal, yaitu sekitar 2,8% atau menjadi 45.230 KL per hari.
Adapun, konsumsi Avtur diperkirakan 3,3% di atas penyaluran normal. Artinya, perkiraan konsumsi Avtur pada masa perayaan Natal dan Tahun Baru kali ini akan mencapai sekitar 10.700 KL per hari.
Sementara itu, stok LPG pada periode yang sama mencapai rata-rata 17 hari. Konsumsi LPG masyarakat hingga 8 Januari 2013 diperkirakan 4% di atas rata-rata pasokan harian normal menjadi 19.200 MT per hari.
Untuk pengamanan stok BBM dan Elpiji selama Natal dan Tahun Baru, Pertamina telah membentuk Posko Satgas BBM dan Elpiji di kantor pusat dan seluruh kantor region Pertamina yang akan beroperasi aktif terhitung mulai 22 Desember 2013 hingga 8 Januari 2014.
Pertamina juga memastikan terminal BBM dan SPBU beroperasi 24 jam, khususnya di jalur-jalur wisata atau pusat perayaan Natal dan Tahun Baru, menyiapkan mobil tangki isi BBM standby di SPBU di jalur rawan kemacetan, menyiapkan contra flow bekerjasama dengan Kepolisian untuk antisipasi stagnasi mobilitas mobil tangki BBM.
Untuk melayani konsumen setia BBM non subsidi, Pertamina akan menyediakan produk BBM non subsidi dalam kemasan, yaitu Pertamax dan Pertamax Plus 5,10, dan 20 liter dan Pertamina-Dex kemasan 10 liter. Produk bahan bakar khusus tersebut akan didistribusikan ke sekitar 341 SPBU yang belum menjual BBM non subsidi dan 13 kios Pertamax.
Untuk ketahanan pasokan Elpiji, Pertamina telah melakukan stock build up dan menambah alokasi Elpiji Public Service Obligation (PSO) dan non PSO sekitar 15%, khususnya di Wilayah Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku-Papua.
Pertamina juga menunjuk agen dan pangkalan siaga dan memaksimalkan SPBU dan modern outlet untuk penyediaan Elpiji bagi masyarakat dan menambah penyediaan produk baru Elpiji baik Bright Gas maupun Ease Gas untuk kebutuhan Elpiji rumah tangga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News