Reporter: Muhammad Julian | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Patra Niaga menjamin pasokan energi, khususnya dalam produk bahan bakar minyak (BBM) dan LPG aman, untuk wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjelang Ramadan tahun 2022.
Area Manager Communication, Relations, & CSR Jawa Bagian Tengah Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho menegaskan, senantiasa memastikan akan kebutuhan bahan bakar bagi masyarakat dapat selalu terpenuhi dengan aman, terlebih pada bulan Ramadan ini.
Ia menerangkan, di wilayah operasinya, pasokan BBM dipasok dari 8 Fuel Terminal (FT). Kedelapan FT tersebut antara lain FT Pengapon di kota Semarang, FT Cilacap di kabupaten Cilacap, FT Lomanis di kabupaten Cilacap, FT Maos di kabupaten Cilacap, FT Tegal di kabupaten Tegal, FT Boyolali di kabupaten Boyolali, FT Rewulu di kabupaten Bantul dan FT Cepu di kabupaten Blora.
Untuk LPG, pasokannya berasal dari LPG Terminal Cilacap, LPG Terminal Rembang, dan LPG Terminal Semarang.
“Sementara untuk lembaga penyalur BBM dan LPG, terdapat 989 SPBU, 1.118 Pertashop, 51.555 Pangkalan LPG Subsidi serta 9.509 outlet LPG non-subsidi yang tersebar di Jawa Tengah dan DIY,” imbuh Brasto sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis Jumat (1/4).
Baca Juga: Kapasitas Kilang Minyak Pertamina Bakal Bertambah Tahun Ini
Pertamina mencatat, memasuki tahun ketiga bulan Ramadan di masa pandemi, penurunan kasus Covid-19 di Indonesia diikuti dengan adanya peningkatan aktivitas masyarakat, kami mencatat adanya peningkatan konsumsi BBM dan LPG di tengah masyarakat dari waktu ke waktu.
Data Pertamina menunjukkan, rerata konsumsi harian BBM jenis gasoline di awal tahun ini berada di angka 12.671 Kiloliter (KL) per hari, BBM jenis gasoil berada di angka 6.587 KL per hari, sementara rerata konsumsi harian produk LPG berada di angka 4.360 Metric Ton (MT) per hari.
“Angka tersebut meningkat sekitar 6% untuk BBM gasoline, 9% untuk BBM gasoil, dan 0,8% untuk LPG dibanding rerata konsumsi harian masing-masing bahan bakar tersebut di tahun 2021 yang lalu. Hal itu menunjukkan adanya peningkatan aktivitas seiring dengan pemulihan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat sejak awal pandemi di tahun 2020,” pungkas Brasto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News