Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. PT Pertamina (persero) masih harus melakukan kajian ulang untuk melanjutkan proyek Refinery Development Masterplan Program (RDMP) di Balongan dan Dumai.
Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto mengatakan Pertamina tengah melakukan evaluasi proyek RDMP dan proyek kilang baru terutama setelah proyek kilang baru di Bontang menjadi penugasan Pertamina.
Untuk itu, kilang Balongan dan Dumai akan dievaluasi sesuai kebutuhan di Indonesia dan juga rencana integrasi antar proyek RDMP lain yang ditargetkan selesai pada 2019. "Kami melakukan perubahan yang lebih matang dan lebih tepat untuk kebutuhan di negara kita,"kata Dwi dalam konferensi pers pada Kamis (22/12) di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta.
Pasalnya menurut Dwi, kilang Balongan akan kehilangan feed yang selama ini dipasok dari kilang Balikpapan. Seperti diketahui, RDMP Balikpapan akan selesai pada 2019 sehingga sumber pasokan untuk kilang Balongan menjadi tidak ada karena kilang Balikpapan sudah mampu memproses sendiri feed yang berupa naftah tersebut.
Rachmad Hardadi,Direktur Megaproyek Pengolahan & Petrokimia Pertamina bilang sumber pasokan yang hilang untuk kilang Balongan dengan adanya proyek RDMP Balikpapan mencapai 35%-40%. Untuk itu, Hardadi bilang RDMP Balongan juga harus segera selesai paling lambat akhir 2019 atau pertengahan 2020.
Untuk itu, kajian proyek RDMP Balongan dan Dumai diharapkan bisa segera selesai. "Jadi saya punya waktu tidak lebih dari satu bulan. Tim kami sudah memulainya, mudah mudahan sebelum pertengahan Januari,"kata Hardadi.
Saudi Aramco berminat
Dengan peninjauan ulang ini, baik Dwi maupu Hardadi menyebut Pertamina belum bisa memutuskan akan mencari mitra kerja untuk proyek RDMP Balongan dan Dumai karena ada aspek waktu dan finansial yang harus dipertimbangkan. "Nanti kita lihat, kalau ternyata Pertamina bisa run dengan our capability, tentu tidak perlu mencari partner," terang Hardadi.
Namun jika Pertamina nantinya tetap akan mencari mitra, Saudi Aramco pun siap untuk bermitra dengan Pertamina dalam dua proyek RDMP tersebut. Chief Executive Officer (CEO) Saudi Aramco, Amin Nasser bilang Saudi Aramco tertarik dengan dua kilang tersebut.
"Kami telah melakukan finalisasi proyek Cilacap. Kami siap melihat proyek kilang Balongan dan Dumai. Kami sangat tertarik untuk mengembangakn kilang di Indonesia dengan mitra kami Pertamina," kata Nasser.
Nasser juga bilang Saudi Aramco memang ingin terus meningkatkan bisnis kilang secara global, tidak hanya di Arab Saudi tetapi juga di negara lain seperti China, Malaysia, dan Indonesia. "Saudi aramco ingin bertumbuh secara global dalam segi kapasitas kilang karen apasar ini penting buat kami," ungkap Nasser.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News