Reporter: Filemon Agung | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina menegaskan Proyek New Grass Root Refinery and Petrochemical (NGRR) atau Kilang Tuban masih tetap berjalan. Sebelumnya, proyek ini dikhawatirkan mandek karena terdampak eskalasi perang Rusia-Ukraina. Maklum, proyek kilang Tuban menggandeng Rosneft, perusahaan migas Rusia.
Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Taufik Aditiyawarman mengungkapkan, pengerjaan proyek maish berjalan. Pihaknya pun belum membahas lebih lanjut potensi menggandeng mitra lain.
"Masih jalan ini lagi Final Investment Decision (FID), sama proses prakualifikasi Engineering Procurement Contract (EPC)," ujar Taufik ditemui di Jakarta, Senin (14/8).
Taufik menegaskan, sejauh ini pihaknya belum akan mengubah mitra dalam proyek ini. Penggantian mitra pun harus dilakukan dengan pembahasan bersama PT Pertamina selaku induk perusahaan.
Baca Juga: Belanja Subsidi Berpotensi Jebol, Begini Upaya Pemerintah
"Masih eksisting sekarang. Kita kan harus bahas sama holding ya soal strategic partner," sambung Taufik.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengungkapkan pihaknya masih akan melihat perkembangan proyek hingga tahun depan.
"Dilihat sampai tahun depan, ditunggu dan di evaluasi dulu sambil lihat perkembangannya gimana," terang Tutuka, akhir Juli lalu.
Asal tahu saja, Kilang Pertamina Internasional menargetkan kesepakatan investasi Kilang Tuban terlaksana pada awal 2024.
Baca Juga: Industri Panas Bumi Masih Diminati Swasta
Kilang Tuban yang berdiri di atas lahan seluas 840 hektare di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban. Kilang Tuban dari total 70 unit dengan 14 unit pengolahan BBM dan 7 unit pengolahan petrokimia, dan sisanya merupakan unit pendukung.
Kilang Tuban sendiri ditargetkan dapat menjadi pemimpin industri dengan margin pengolahan tertinggi dibandingkan dengan kilang lain di Asia Tenggara.
Selanjutnya: Lion Air Buka Penerbangan Umrah dari Balikpapan
Menarik Dibaca: Lion Air Buka Penerbangan Umrah dari Balikpapan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News