Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Pertamina dikabarkan sedang mempertimbangkan untuk mengakuisisi perusahaan bioetanol di Brasil.
Menurut Fadjar Djoko Santoso, VP Corporate Communication Pertamina, kajian terkait rencana akuisisi masih berlangsung.
"Kami masih dalam tahap kajian secara komprehensif untuk mendapatkan hasil terbaik," kata Fadjar kepada Kontan pada Senin (17/6).
Untuk estimasi investasi yang akan dilakukan oleh BUMN migas tersebut, Fadjar belum dapat memberikan rincian lebih lanjut.
Baca Juga: Harga BBM Hari Ini Juni 2024, Pertalite, Pertamax, Shell, BP Apakah Berubah?
Namun, akuisisi ini dianggap sebagai langkah Pertamina dalam memenuhi amanah Pemerintah Indonesia khususnya dalam menjaga ketahanan energi.
"Terutama di era transisi energi untuk mencari sumber energi baru terbarukan," tambah Fadjar.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana menyatakan bahwa rencana akuisisi ini bertujuan untuk mendorong pasar dalam negeri.
"Saya mengartikan ini sebagai langkah sementara agar kita dapat berkembang. Agar pasar bisa tumbuh di dalam negeri," kata Dadan di Gedung Migas Kementerian ESDM, Jumat (14/6).
Meskipun demikian, Dadan menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia tetap berupaya untuk mendorong pertumbuhan industri di dalam negeri.
Baca Juga: Pertamina Trans Kontinental Catat Laba Bersih Naik 43,45% di 2023
Kontan mencatat, saat ini ketersediaan fuel grade ethanol (FGE) nasional baru sekitar 40.000 kiloliter (kL) per tahun. Jumlah ini masih jauh dari kebutuhan pencampuran bioetanol secara nasional.
Berdasarkan roadmap pengembangan bioetanol berbasis tebu, diperkirakan pada 2026 kebutuhan bioetanol akan meningkat menjadi 623.000 kiloliter (kL).
Salah satu upaya untuk mendorong industri bioetanol dalam negeri dilakukan dengan penerbitan Perpres No 40 tahun 2023 tentang Percepatan Swasembada Gula Nasional dan Penyediaan Bioetanol Sebagai Bahan Bakar Nabati (Biofuel), di mana pada 2030 ditargetkan tersedia FGE sebesar 1,2 juta kL.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News