Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) menandatangani nota kesepahaman dengan perusahaan asal belanda, HyET Group pada Kamis (4/9). Kerja sama ini untuk mengakselerasi pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) melalui inovasi teknologi.
Penandatanganan tersebut dilakukan oleh CEO Pertamina NRE John Anis dan CEO HyET Group Rombout Swanborn di sela-sela rangkaian Forum Bisnis Indonesia – Eropa yang diselenggarakan 2 - 9 September 2025.
“Pengembangan EBT memerlukan inovasi teknologi. Dengan expertise yang dimiliki HyET dalam teknologi EBT kami berharap melalui kerja sama strategis ini akan terjadi knowledge transfer yang akan akselerasi transisi energi,” kata John dalam keterangan resmi, Senin (8/9/2025).
Baca Juga: Kapasitas Listrik Pertamina NRE Tumbuh 14%, Perkuat Bisnis Geothermal dan PLTS
Kerja sama ini mencakup berbagai lingkup, mulai dari identifikasi peluang penerapan teknologi HyET di Indonesia, pengembangan proyek percontohan (pilot project), transfer pengetahuan dan peningkatan kapabilitas, hingga pembentukan jalur komersialisasi yang mendukung percepatan adopsi teknologi energi baru terbarukan.
CEO HyET Group Rombout Swanborn mengungkapkan pihaknya melihat Indonesia sebagai salah satu pasar yang sangat potensial untuk pengembangan energi terbarukan. Dengan menggabungkan keahlian teknologi HyET dan kapasitas Pertamina NRE sebagai salah satu pemain utama dalam industri EBT di kawasan, kami yakin kerja sama ini akan melahirkan solusi yang relevan, efektif, dan mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap transisi energi tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di Asia Tenggara.
Adapun, Pertamina NRE memandang kerja sama dengan mitra strategis sangatlah penting untuk transfer pengetahuan, teknologi, serta meningkatkan kapabilitas sumber daya manusia.
Baca Juga: Pertamina NRE Gandeng Perusahaan Prancis Kembangkan Bahan Bakar Sintetis
Untuk itu Pertamina NRE cukup agresif dalam menjalin kerja sama dengan mitra strategis yang memiliki reputasi dalam kapabilitas maupun pengalamannya dalam teknologi pengembangan EBT. Hal ini tidak hanya memberikan manfaat bagi Pertamina NRE tapi juga transisi energi secara nasional di Indonesia.
Selain mengembangkan pembangkit listrik berbasis energi terbarukan, saat ini Pertamina NRE juga mengembangkan hidrogen rendah emisi, bioethanol untuk bahan bakar nabati, serta bisnis karbon, serta solusi rendah karbon lainnya.
Untuk diketahui, HyET Group merupakan perusahaan teknologi dari Belanda yang fokus pada solusi inovatif dalam pengembangan energi terbarukan dan hydrogen. Spesialisasinya mencakup teknologi panel surya , teknologi elektrolisis hemat energi, baterai lithium, serta teknologi pengembangan hydrogen biru dan hijau.
Sementara Pertamina NRE, melalui peran strategisnya dalam Grup Pertamina, terus mendorong dekarbonisasi dengan mengembangkan portofolio bisnis energi bersih di berbagai lini.
Baca Juga: Energi Baru Terbarukan Terus Tumbuh, Bisnis Pertamina NRE Makin Menjanjikan
Selanjutnya: Presiden Prabowo Rombak Kabinet, 5 Menteri Diganti
Menarik Dibaca: Promo Alfamart Paling Murah Sejagat 8-15 September 2025, Sunlight-Downy Harga Spesial
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News