kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pertamina: Operasi kilang Balikpapan mundur ke 2023


Senin, 10 Desember 2018 / 12:30 WIB
Pertamina: Operasi kilang Balikpapan mundur ke 2023
ILUSTRASI. Menteri ESDM Ignasius Jonan (kanan) bersama Plt Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Pembangunan Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan memasuki babak baru. PT Pertamina secara resmi menunjuk Joint Operation empat perusahaan dalam dan luar negeri.

Perusahaan itu adalah SK Engineering & Construction Co. Ltd., Hyundai Engineering Co. Ltd., PT Rekayasa Industri dan PT PP (Persero) Tbk sebagai pemenang kontrak pelaksanaan rancangan konstruksi Engineering, Procurement and Construction (EPC).

Penandatanganan kontrak EPC pun dilakukan pada Senin (10/12) di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta. Nilai kontrak EPC RDMP Balikpapan mencapai US$ 4 miliar.

Dengan penandatanganan kontrak EPC tersebut, Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina, Ignatius Tallulembang mengatakan sudah sah memasuki masa konstruksi. Renananya pembangunan proyek RDMP Balikpapan akan dimulai pada awal tahun depan.

"Setelah tanda tangan kontrak, awal tahun depan mulai pembangunan kilang Balikpapan,"imbuh Tallulembang dalam konferensi pers pada Senin (10/12).

Tallulembang mengaku dalam setahun terakhir, Pertamina sudah melaksanakan kegiatan awal seperti pembangunan apartemen, site development, site prepartion, relokasi flare kilang Balikpapan I, hingga pembangunan jetty.

Selanjutnya, secara pararel, Pertamina melalui kontraktor EPC akan melakukan pekerjaan-pekerjaan awal lainnya seperti membangun ware house, workshop, kantor, laboratorium, dan tempat HSSE.

Tallulembang pun memproyeksi seluruh pekerja untuk pembangunan RDMP Balikpapan tahap I memakan waktu 53 bulan. Dia memproyeksi proyek RDMP Balikapapn tahap I bisa mulai beroperasi dengan memproduksi BBM setara Euro 5 pada Agustus 2023.

Padahal awalnya Pertamina menargetkan proyek RDMP tahap I bisa selesai 2020. Sementara untuk tahap kedua akan seelsai pada 2021 mendatang.

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati bilang, Pertamina sudah berusaha mempercepat pembangunan proyek RDMP Balikpapan. Seharusnya konstruksi RDMP Balikpapan memakan waktu 60 bulan, namun dipangkas menjadi 53 bulan sehingga pembangunan RDMP Balikpapan tahap II bisa selesai pada 2023.

"Schedule-nya sudah very tight schedule. Tadinya 60 bulan jadi 53 bulan. Kami harapkan ini segera selesiai taget 2023,"ungkap Nicke.

Secara keseluruhan, Nicke menyebut enam proyek kilang Pertamina yang terdiri dari RDMP Balikpapan, RDMP Cilacap, RDMP Balongan, RDMP Dumai dan dua proyek kilang baru di Tuban dan Balongan akan selelai dibangun pada 2026 mendatang.

"Better late than never. Pembangunan kilang dan lainnya memang mengalami keterlambatan. Hari ini kami mulai supaya dipercepat, akhir 2026 keenam proyek akan bisa kami laksanakan,"pungkas Nicke.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×