Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menindaklanjuti kondisi jalur darat ke Labuan Bajo yang tidak dapat dilalui mobil tanki akibat longsor, Pertamina telah mengambil langkah antisipasi dengan melaksanakan jalur pengiriman BBM secara alternatif.
Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR V, Rustam Aji menyampaikan jalur suplai alternatif ini dilaksanakan dengan mengangkut mobil tangki dengan menggunakan kapal ferry bekerjasama dengan Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) di Bima-NTB maupun di Ngada-NTT.
Pada Senin (11/3) silam, Pertamina telah mengirimkan BBM untuk kedua kalinya ke Labuan Bajo, dengan mengerahkan 7 Mobil Tangki dari TBBM Bima dengan rata-rata kapasitas 8-16 Kilo Liter (KL) per/Mobil dari Pelabuhan ASDP Sape - Kabupaten Bima.
Hari ini, Rabu (14/3), direncanakan sebanyak 7 mobil tangki berkapasitas 5 hingga 16 KL akan kembali tiba dari TBBM Bima, untuk kemudian disalurkan ke SPBU di Labuan Bajo.
Sedangkan Kamis (14/3) besok, Pertamina akan mengerahkan 10 unit mobil tangki untuk kembali menyalurkan BBM di wilayah tersebut, melalui Pelabuhan ASDP Aimere - Kabupaten Ngara.
“Kesepuluh mobil tanki tersebut akan membawa beberapa jenis BBM untuk kebutuhan di daerah terdampak. Antara lain tiga mobil dengan double kompartemen dijadwalkan membawa Premium sebanyak 24 KL dan Biosolar sebanyak 24 KL. Kami siapkan juga 3 unit bridger untuk mensuplai Avtur dan 1 unit lainnya Minyak Tanah," paparnya dalam siaran pers, Rabu (13/3).
Rustam menjelaskan bahwa 10 mobil tangki dari TBBM Ende dan TBBM Reo akan berlayar khusus menggunakan kapal ferry dari Pelabuhan ASDP di Aimere, langsung ke Labuan Bajo melewati jalur selatan Pulau Flores.
Setelah menyalurkan BBM, kesepuluh mobil tanki tersebut akan kembali diangkut dengan kapal ferry menuju ke TBBM Bima di pulau Sumbawa untuk kemudian melayani penyaluran BBM secara rutin ke Labuan Bajo.
Sepuluh mobil tangki tersebut akan melayani kebutuhan BBM dari TBBM Bima, selama kondisi infrastruktur jalur reguler dari TBBM Reo dan TBBM Ende yang terputus kembali normal dan kondusif. “Saat ini, stok BBM dalam kondisi yang cukup dan kami akan terus melakukan upaya-upaya terbaik untuk tetap memasok ke daerah terdampak,” tambahnya.
Rustam mengungkapkan kebutuhan BBM untuk masyarakat di Labuan Bajo, dilayani melalui 3 (tiga) SPBU di daerah tersebut, dengan penyaluran rata-rata harian untuk Gasoline (bensin) sebesar 48 KL (kilo liter) dan Gasoil (Diesel) sebesar 32 KL. Sementara kebutuhan rata-rata Avtur untuk memenuhi kebutuhan penerbangan di Bandara Komodo sebesar 15 KL per hari.
Pertamina juga terus melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah dan instansi terkait, untuk kelancaran distribusi BBM tersebut, dan tetap mengutamakan aspek HSSE (Health, Safety, Security, Environment) dalam operasionalnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News