Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) di Kabupaten Asmat, Papua, tetap aman, terutama dengan adanya kejadian luar biasa (KLB) campak dan gizi buruk di daerah tersebut. Ini sekaligus bentuk dukungan untuk penanggulangan campak dan gizi buruk.
“Alhamdulillah kapal pengangkut BBM dari Jobber Timika sudah tiba pada pukul 4 sore tadi di SPBU di Agats dan besok akan ada kapal yang tiba Atsi,” ujar Eko Kristiawan Unit Manager Communication & CSR Pertamina Marketing Operation Region VIII Maluku Papua dalam siaran pers, Selasa (23/1).
Pertamina memastikan stok BBM di Kabupaten Asmat akan aman sampai 22 hari ke depan serta akan terus menjaga kontinuitas distribusi di wilayah tersebut. Terdapat delapan Lembaga Penyalur, yang terdiri dari tujuh SPBU Kompak dan satu SPBU khusus Nelayan di Kabupaten Asmat dengan harga jual premium Rp.6450 dan solar Rp.5150 sesuai Perpres.
Konsumsi utama masyarakat di kabupaten Asmat adalah produk premium untuk transportasi sungai menggunakan perahu kecil/speed boat. Relatif tidak ada penggunaan BBM untuk kendaraan darat karena kontur Kabupaten Asmat berupa sungai dan rawa.
Pertamina akan terus berkoodinasi dan bekerja sama dengan pihak terkait untuk memastikan distribusi BBM di Asmat dan wilayah lainnya berjalan lancar. “Kami senantiasa berupaya maksimal untuk selalu menjaga ketahanan stok di seluruh lembaga penyalur, pada intinya kami ingin berbuat sesuatu yang berdampak baik untuk seluruh masyarakat di wilayah Papua," kata Eko.
Pertamina MOR VIII juga melaksanakan program jangka panjang selama setahun di 2018. Program tersebut meliputi pemberian bantuan tambahan asupan gizi dan pengadaan faslitas pelayanan kesehatan berupa speedboat. Penyaluran bantuan ini dikoordinasikan dengan Polda Papua.
“Jumlah bantuan yang disalurkan selama setahun ke depan meliputi bantuan kesehatan dan infrastruktur penunjang layanan kesehatan dengan rincian tambahan asupan gizi untuk balita dan ibu hamil di tiga titik lokasi setiap bulan, serta pengadaan kapal speedboat untuk ambulance dengan total bantuan sebesar Rp 1,8 miliar," imbuh Eko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News