kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Pertamina: Pengerjaan relief well makan biaya hingga US$ 10 juta


Senin, 23 September 2019 / 20:40 WIB
Pertamina: Pengerjaan relief well makan biaya hingga US$ 10 juta
ILUSTRASI. Pengerjaan relief well demi menyumbat kebocoran gas Sumur YYA-1 menelan biaya hingga US$ 10 juta.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina mengungkapkan pengerjaan relief well demi menyumbat kebocoran gas Sumur YYA-1 menelan biaya hingga US$ 10 juta.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Hulu Pertamina Dharmawan Samsu di Gedung Pusat Pertamina, Senin (23/9). "Terkait biaya relief well (kisaran) US$ 7,5 juta hingga US$ 10 juta," ungkap Dharmawan.

Asal tahu saja, pengerjaan relief well telah dimulai sejak awal September dengan mendatangkan Rig Soehanah. Rih tersebut ditempatkan berjarak 1 km dari sumur YYA-1.

Baca Juga: PHE ONWJ baru realisasikan 30% kompensasi bagi warga terdampak

Relief well dilaksanakan demi memotong aliran sumur YYA-1. PHE ONWJ menyebutkan koneksi antar sumur telah dilakukan dan penyumbatan telah berhenti sejak Sabtu pagi (21/9).

incident Commander Proyek YYA-1 Taufik Adityawarman mengungkapkan, kini proses penanganan telah memasuki fase 6 yakni 'killing operation" yang telah dimulai sejak Senin pagi (23/9). "Diharapkan rampung pada sore atau malam dan jika kondisi memungkinkan, akan dilanjutkan ke tahap 7 yaitu plug and abandon," jelas Taufik.

Perkembangan penanganan yang dinilai lebih cepat dari jadwal membuat Pertamina menargetkan penutupan sumir secara permanen pada 1 Oktober 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×