Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Kontrak jual beli listrik atau power purchase agreement (PPA) PLTGU Jawa I segera diteken oleh Konsorsium PLTGU Jawa I dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Penandatanganan seiring telah disepakatinya beberapa poin terkait PPA.
Ginanjar, VP Gas dan Power Commercialization PT Pertamina sekaligus Ketua Konsorsium PLTGU Jawa I mengatakan, saat ini, sudah tidak ada lagi isu teknis dan komersial terkait penandatanganan PPA, sebab konsorsium sudah menyelesaikan isu tersebut dengan PLN. Salah satunya, konsorsium menyepakati availability factor sesuai ekspektasi PLN yaitu dengan serapan 60%.
Isu lain yang telah diselesaikan adalah bankability di mana konsorsium tidak mempermasalahkan lagi perlunya SPA LNG sebelum penandatanganan PPA. "Konsorsium sudah mengusulkan solusinya dan tinggal menunggu kesiapan PLN," ujar Ginanjar, Rabu (25/1).
Dengan begitu, Ginanjar mengaku konsorsium siap meneken PPA."Konsorsium sangat solid dan siap tandatangan PPA PLTGU Jawa 1 dengan PLN. Kami tunggu PLN ya," imbuhnya.
Ginanjar bilang, jika telah ada kesepakatan maka proyek PLTGU Jawa 1 bisa menjadi momentum buat Indonesia, konsorsium, dan PLN baik secara teknis dan komersial sekaligus menjadi standar (benchmark) baru tarif pembelian listrik oleh PLN dari PLTGU.
"PLTGU Jawa I juga memberikan jaminan kepastian berinvestasi di sektor ketenagalistrikan di Indonesia," katanya.
Selain itu, Ginanjar menyebut PLTGU Jawa 1 juga akan menjadi momentum penting Sinergi BUMN karena melibatkan dua BUMN besar yang bergerak dalam bidang energi dan kelistrikan serta dapat menjadi fundamen program kelistrikan 35.000 Megawatt (MW) Pemerintah Indonesia.
Seperti diketahui, PLN telah memutuskan konsorsium Pertamina-Marubeni-Sojitz sebagai peserta peringkat pertama atau calon pemenang tender proyek PLTGU Jawa 1 berkapasitas 1.600 MW dengan perkiraan investasi Rp 26 triliun.
PLTGU Jawa 1 merupakan pembangkit listrik berbasis gas terbesar di Asia Tenggara dan merupakan yang kedua di dunia yang meng-integraskan FSRU dengan PLTGU (CCGT: Combined Cycle Gas Turbine) melibatkan 18 partners internasional maupun domestik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News