kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertamina Power Targetkan Pilot Project Green Hydrogen Kelar Tahun Depan


Kamis, 04 Agustus 2022 / 17:35 WIB
Pertamina Power Targetkan Pilot Project Green Hydrogen Kelar Tahun Depan
ILUSTRASI. Pertamina Power Indonesia targetkan pilot project green hydrogen di Ulubelu akan rampung tahun depan.


Reporter: Vina Elvira | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Subholding Power & New Renewable Energy Pertamina (Pertamina NRE), PT Pertamina Power Indonesia (PPI), tengah melakukan pengembangan produksi green hydrogen di Area Ulubelu.

PPI menargetkan, pilot project green hydrogen di Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulubelu dapat rampung tahun depan.

VP Business Planning & Portfolio PT PPI, Fuadi Nasution mengatakan, saat ini PT PPI tengah fokus menyelesaikan proses revisi perizinan lingkungan. Maka dari itu, pilot project green hydrogen belum bisa on stream tahun ini.

"Target 2023 kami sekarang sedang menyusun perizinan lingkungan. Saat ini kami fokus ke revisi AMDAL-nya, doakan agar segera rilis jadi kami bisa segera launching,"  ungkap Fuadi, dalam Webminar Mereguk Peluang Binis Transisi Energi Bersih, Rabu (3/8).

Baca Juga: Kembangkan Bisnis EBT, Indika Energy (INDY) Beri Pinjaman ke Anak Usaha

Fuadi mengestimasikan, pilot project green hydrogen di Area Ulubelu ini dapat memproduksi 100 kilogram (kg) per hari.

Adapun, terkait nilai investasi, ia belum bisa buka-bukaan, lantaran proyek ini merupakan pilot project, sehingga tidak mencerminkan nilai komersialnya.  

"Ini lebih ke arah pilot project, untuk memahami prosesnya dan kami coba trial di PLTP Ulubelu. Untuk detail rencana belum bisa disclose karena ini masih menjadi dapur kami," kata Fuadi.

Dia melanjutkan, permintaan produk green hydrogen ini mayoritasnya akan lebih banyak datang dari segmen transportasi, khususnya kendaraan listrik, industri, serta sektor pembangkit.

PT PPI juga sudah melakukan penjajakan kerja sama dengan beberapa offtaker potensial. Seperti ke negara-negara maju di Asia Timur, Jepang dan Korea Selatan yang memang sudah memiliki target bauran energi dari hydrogen.

Terkait prospek permintaan ke depan, Fuadi menuturkan, tren demand-nya akan tumbuh signifikan mulai dari tahun 2025-2030. Hal ini seiring juga dengan proyeksi pertumbuhan permintaan dari sektor kendaraan listrik.

Saat ini, PPI tengah mempersiapkan pilot project yang diharapkan dapat rampung di 2023, sehingga di tahun 2024 mendatang, PT PPI sudah bisa onstream untuk commercial plan-nya.

"Once green hydrogen ini diberi insentif atau diberi premium, demand atas green hydrogen ini akan tumbuh secara signfikan," ujarnya. 

Baca Juga: Ketergantungan Energi Fosil, Indonesia Rentan Krisis Energi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×