kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Pertamina Siapkan Kilang Pengolahan untuk Program B40 Tahun Depan


Jumat, 20 Desember 2024 / 16:35 WIB
Pertamina Siapkan Kilang Pengolahan untuk Program B40 Tahun Depan
ILUSTRASI. Pertamina mulai mempersiapkan produksi bahan bakar nabati (BBN) menuju implementasi mandatori campuran biodiesel.KONTAN/Baihaki/21/10/2022


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) mulai mempersiapkan produksi bahan bakar nabati (BBN) menuju implementasi mandatori campuran biodiesel berbasis sawit 40% atau B40 pada tahun depan dengan mempersiapkan kilang pengolahan.

"Pertamina saat ini tengah menyiapkan untuk kilang pengolahannya, paralel sambil menunggu regulasinya. Bahan bakunya masih sama, 60% solar dan 40% kelapa sawit," kata Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso kepada Kontan, Jumat (20/12).

Lebih lanjut, hingga kini, kilang milik Pertamina belum sepenuhnya mampu memproduksi bahan bakar B40. Meski begitu, sambil menunggu regulasi dari pemerintah, Pertamina terus mempersiapkan diri untuk meningkatkan kapasitas produksinya.

Baca Juga: Ada Program B40, Prospek Emiten Sawit Masih Legit

Fadjar belum dapat memerinci kapasitas produksi biosolar dari kilang-kilang Pertamina saat ini. Hanya saja, Pertamina memiliki waktu sekitar enam bulan ke depan untuk mempersiapkan pemasaran B40. Untuk itu, pemasaran bahan bakar ini tidak bisa langsung dilakukan di awal 2025.

Diberitakan Kontan sebelumnya, untuk mendukung berhasilnya program ini, Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) menargetkan produksi biodiesel sebanyak 15,616 atau hampir 15,62 juta kilo liter (kL).

"Target volume total itu 15,616 juta kiloliter, atau 15,62 (juta) lah. Dan itu menggunakan kapasitas pabrik eksisting yang sekarang ada, (kapasitasnya) itu sampai 81%," ujar Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Eniya Listiani Dewi, di Jakarta, Selasa (17/12).

Jika dibandingkan dengan volume produksi dari biodiesel B35 sepanjang tahun ini yang berada di angka 13,41 juta kL, artinya akan ada peningkatan produksi sebesar 16,48%.

Eniya menambahkan, volume produksi biodiesel Indonesia masih belum maksimal, adapun jika dalam kapasitas full maka total produksi bisa mencapai 19 juta kL.

"Jadi masih ada jeda 19% karena kapasitas total itu 19 juta, sedangkan kita menggunakan 15,62 juta. Belum maksimal karena baru 81% digunakan, biasanya pabrik-pabrik itu fine-tuning-nya ada, dia harus prepare," tambahnya.

Eniya juga bilang peningkatan volume produksi dari pabrik-pabrik biodiesel di Indonesia yang awalnya hanya berada di angka 70% adalah salah satu hal yang dilakukan untuk memaksimalkan program B40.

Baca Juga: B40 Mulai 1 Januari 2025, Produksi Biodiesel Ditargetkan Capai 15,62 Juta KL

"Persiapannya, satu yaitu peningkatan kapasitas dari operasional pabrik. Karena tadinya 70% menjadi 81% lebih. Rata-rata kita dapatkan 81 persen," tambahnya.

Dengan kenaikan produksi, ESDM juga menuntut adanya peningkatan keamanan dan kesanggupan dari pabrik-pabrik biodiesel.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobdi) Ernest Gunawan mengungkapkan pihaknya siap mendukung target produksi biodiesel sebanyak 15,616 atau hampir 15,62 juta kilo liter (kL). Namun, rencana pemanfaatan biodiesel untuk B40 pada 2025 sebenarnya mencatatkan target yang lebih tinggi, yakni sekitar 15,6 juta kL.

"Meski angka ini masih belum ditetapkan secara resmi oleh Kementerian ESDM. Kami masih menunggu arahan lebih lanjut dari Pak Menteri dan kemungkinan juga terkait dengan aspek pendanaan, khususnya dana subsidi selisih harga (insentif) yang harus disiapkan oleh BPDPKS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit)," kata Ernest kepada Kontan, Senin (9/12).

Untuk memenuhi kebutuhan B40 tersebut, disampaikan Ernest, Aprobi menegaskan bahwa produsen biodiesel yang tergabung dalam asosiasi sudah siap dan tidak perlu menambah kapasitas produksi.

"Kami sudah oke, kapasitas yang ada saat ini sudah memadai," tambah Ernest.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×