kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertamina operasikan PLTP Kamojang 5


Sabtu, 04 Juli 2015 / 16:34 WIB
Pertamina operasikan PLTP Kamojang 5


Sumber: Antara | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Pertamina Geothermal Energy atau PGE mulai mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Kamojang Unit 5 di Jabar secara komersial pada 29 Juni 2015 pukul 00.00 WIB.

Wakil Presiden Komunikasi Korporat PT Pertamina (Persero), induk usaha PGE, Wianda Pusponegoro di Jakarta, Sabtu, mengatakan PLTP berkapasitas 35 MW itu telah mengalirkan listrik kepada PT PLN (Persero). "Pengoperasian ini merupakan prestasi, karena lebih cepat dua bulan dari kontrak," katanya.

Menurut dia, pengoperasian PLTP tersebut akan memperkuat pasokan listrik nasional. Apalagi, pembangkit listrik tersebut bersumber dari energi baru terbarukan yang ramah lingkungan dan akan menjadi sumber energi andalan di masa depan.

Wianda menambahkan, proyek tersebut menjadi salah satu tonggak penting bagi Pertamina untuk masuk ke era bisnis panas bumi secara penuh dengan mengerjakannya dari hulu berupa uap hingga menjadi listrik di hilir yang selanjutnya dialirkan kepada PLN.

"Dengan demikian diharapkan pengembangan panas bumi ke depan akan bisa berjalan dengan lebih cepat lagi," katanya.

PLTP Kamojang Unit 5 dengan skema pengembang listrik swasta (independent power producer/IPP) dibangun PGE sejak September 2013 dengan nilai investasi US$ 104 juta atau sekitar Rp 1,3 triliun.

Sebagai kontraktor pelaksana rekayasa, pengadaan, dan konstruksi (engineering, procurement, and construction/EPC) adalah konsorsium PT Rekayasa Industri dan Sumitomo.

Pada Minggu (5/7) pagi, Presiden Joko Widodo dijadwalkan meresmikan pengoperasian PLTP tersebut.

PLTP Kamojang 5 merupakan bagian rencana pemerintah membangun pembangkit sebanyak 291 unit dengan kapasitas total 42.940 MW dalam lima tahun (2015-2019).

Proyek tersebut terdiri atas program pembangkit baru sebesar 35.529 MW yang terdiri atas proyek PLN 9.945 MW dan IPP 25.584 MW dan pembangkit yang sedang dalam tahap pembangunan (on going) 7.411 MW yang terdiri dari PLN 4.193 MW dan IPP 3.218 MW.

Kamojang 5 masuk dalam pembangkit "on going" dengan skema IPP.

Total kebutuhan investasi pembangunan pembangkit 42.940 MW itu diperkirakan US$ 53,663 miliar.

Selain pembangkit, program tersebut didukung 732 proyek transmisi sepanjang 46.597 kilometer sirkuit (kms) dengan kebutuhan investasi US$ 10,893 miliar dan pembangunan 1.375 gardu induk berkapasitas 108.789 MVA senilai US$ 8,386 miliar.

Dengan demikian, total kebutuhan pendanaan megaproyek tersebut dalam lima tahun mencapai US$ 72,942 miliar atau setara Rp 950 triliun.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×