Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Shell Indonesia melihat mobilitas masyarakat Indonesia masih tinggi sehingga pihaknya melihat bisnis Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Indonesia memiliki peluang menarik dan akan terus bertumbuh.
Di sepanjang 2020, Shell mencatatkan pertumbuhan SPBU 27% yoy yakni dari sebelumnya 108 SPBU pada 2019 menjadi 137 SPBU di akhir 2020. Adapun sampai dengan saat ini Shell telah memiliki 170 SPBU di Indonesia.
Dian Andyasuri, Direktur Mobility Shell Indonesia mengatakan Shell saat ini memiliki 170 SPBU yang tersebar di wilayah Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Timur dan Sumatera Utara. Adapun 8 di antaranya adalah SPBU Modular.
"Sejalan dengan kebutuhan masyarakat akan mobilitas yang masih tinggi, kami masih melihat bisnis SPBU Shell di Indonesia sebagai bisnis yang memiliki peluang untuk terus tumbuh seiring dengan perkembangan pasar," jelasnya kepada Kontan.co.id, Rabu (9/2).
Baca Juga: Shell Indonesia Hadirkan Bahan Bakar Solar Berkualitas Shell V-Power Diesel
Tahun ini, di tengah sentimen naiknya harga minyak mentah dunia, Shell Indonesia tetap berencana untuk terus mengembangkan bisnis SPBU-nya. Tanpa menyebutkan berapa target penambahannya, Dian menegaskan Shell Indonesia akan terus mengembangkan bisnis SPBU dan menawarkan produk berkualitas dengan emisi karbon yang lebih rendah serta layanan terintegrasi yang inovatif.
Sebagai informasi, melansir laman resminya, Shell Indonesia menawarkan program kemitraan untuk pengusaha lokal yang ingin memiliki atau menjalankan bisnis SPBU. Dalam memperluas jaringan SPBU-nya, Shell memiliki dua model bisnis, yaitu Program Kemitraan Retailer dan Program Kemitraan Dealer.
Untuk program Kemitraan Retailer (Pengelola), investasi modal SPBU mulai dari Rp 500 juta. Dalam skema bisnis SPBU ini, Shell menyiapkan infrastruktur dan mitra yang mengelola SPBU. Program kemitraan SPBU ini dibuat untuk mitra yang ingin mulai berbisnis SPBU tanpa modal aset tanah dan bangunan, dengan risiko minimal.
Kemudian untuk program kemitraan dealer, status mitra sebagai pemilik dengan investasi awal mulai dari Rp 1,5 miliar dengan aset tanah. Shell berinvestasi di peralatan utama (fuel system & electrical) sedangkan mitra menyediakan tanah, bangunan dan mengelola SPBU.
Baca Juga: Royal Dutch Tidak Lagi Dipakai, Shell Gunakan Nama Baru
Di samping produk BBM, Dian mengatakan, Shell akan terus mengembangkan portofolio produk dan layanan non-BBM (Non-Fuel Retailing/NFR) yang tersedia di SPBU dengan bekerja sama dengan UKM lokal, misalnya kopi, jajanan lokal tradisional dan croffle.
"Selain itu, untuk mendukung agenda transisi energi pemerintah Indonesia, kami menyambut baik peluang untuk menghadirkan lebih banyak instalasi pengisian daya kendaraan listrik, Shell Recharge, melalui kolaborasi dengan mitra-mitra strategis kami," ujarnya.
Dian bilang, upaya tersebut sejalan dengan strategi Powering Progress Shell yang dicanangkan secara global untuk mempercepat transisi perusahaan menuju bisnis energi dengan emisi nol bersih di tahun 2050, seiring perkembangan pasar dan tren masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News