kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun Ini Masih Digerakkan Oleh Sektor Industri Primer


Senin, 30 Januari 2023 / 10:03 WIB
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun Ini Masih Digerakkan Oleh Sektor Industri Primer
ILUSTRASI. Pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun ini akan lebih banyak digerakkan oleh sektor industri primer . ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/rwa.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memberikan pandangan terkait prospek sejumlah sektor industri ketika memasuki tahun 2023 yang juga bertepatan dengan tahun Kelinci Air.

Koordinator Wakil Ketua Umum III Bidang Maritim, Investasi, dan Luar Negeri Kadin Indonesia Shinta Kamdani menyampaikan, apabila dilihat dari berbagai parameter ekonomi, pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun ini akan lebih banyak digerakkan oleh sektor industri primer yang meliputi pertambangan, pertanian, dan perikanan.

Sebagian sektor jasa juga diperkirakan akan mengalami pertumbuhan positif pada tahun Kelinci Air, khususnya untuk jasa transportasi dan pariwisata. “Sektor-sektor ini diuntungkan karena normalisasi penuh terhadap mobilitas masyarakat di dalam dan luar negeri,” ujar dia, Jumat (20/1).

Baca Juga: Sektor Industri Ini Berpotensi Raup Cuan Optimal di Tahun Kelinci Air

Untuk sektor manufaktur, khususnya industri padat karya, dan sektor properti diprediksi akan mengalami tekanan kinerja. Hal ini akibat akumulasi efek inflasi tinggi, kenaikan suku bunga acuan, pelemahan rupiah, dan potensi pelemahan daya beli masyarakat.

Kadin juga menilai, appetite investasi pada tahun ini masih cukup baik dan berpotensi tumbuh secara moderat. Sebab, Indonesia memiliki fundamental ekonomi yang secara komparatif cukup stabil dan cukup mumpuni untuk mendukung pertumbuhan investasi.

“Kami juga mengapresiasi pemerintah yang terus berupaya mempertahankan stabilitas makro dan konsisten mengupayakan reformasi struktural untuk mendongkrak daya saing iklim investasi nasional,” ungkap Shinta.

Baca Juga: Prospek Saham yang Layak Dilirik Tahun Ini, Ada yang Menarik!

Namun, tidak dapat dipungkiri investor, terutama investor asing, cenderung khawatir terhadap perubahan-perubahan kebijakan nasional yang bersifat populis atau bertujuan menggerakkan suara masyarakat terhadap pilihan politik tertentu.

Maka dari itu, Kadin menilai, kebijakan populis atau perubahan kebijakan yang tidak didukung dengan justifikasi, data empiris, dan konsultasi publik yang baik harus dihindari sepanjang tahun ini agar arus investasi masuk tetap terjaga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×