Reporter: Fitri Nur Arifenie |
JAKARTA. Kendati sudah bisa memenuhi kebutuhan listrik masyarakat, PT PLN (Persero) tetap waspada. Pasalnya, berdasarkan data di lapangan, pertumbuhan listrik masyarakat jauh lebih tinggi dari proyeksi kebutuhan semula.
Direktur Utama PLN, Dahlan Iskan bilang, pihaknya khawatir dengan kondisi pertuimbuhan konsumsi masyarakat yang makin lama makin meningkat yang mendorong PLN masih harus melakukan pemadaman listrik bergilir.
"Perhitungan kami dulu, kenaikan pertumbuhan listrik mencapai 9% pertahun. Namun, angka beberapa bulan terakhir menunjukkan bahwa pertumbuhan konsumsi listrik mencapai 12%," lanjut Dahlan.
Dahlan mencontohkan, pemakaian listrik Jawa Bali selama empat bulan terakhir menunjukkan adanya kenaikan sebesar 1.000 MW per bulan. Padahal, tahun lalu kenaikan konsumsi listrik perbulan tidak mencapai 1.000 MW. Bahkan, Senin malam merupakan pemakaian rekor tertinggi untuk konsumsi listrik Jawa Bali yang mencapai angka 17.896 MW. Sedangkan pasokan listrik Jawa Bali mencapai 22.000 MW.
"Kota Medan saja, dalam waktu dua bulan ini konsumsi listriknya naik menjadi 150 MW. Itu untuk satu kota di Sumatera belum yang lainnya," kata Dahlan. Untuk itu, Dahlan mengimbau masyarakat untuk hemat energi.
Toh, Dahlan mengaku senang dengan pertumbuhan konsumsi listrik yang naik secara signifikan. Soalnya, kenaikan ini menandakan kegiatan perekonomian tumbuh. "Untuk itu kita harus mencari cara bagaimana menyikapi hal ini," lanjut Dahlan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News