Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun 2020, kendati pandemi Covid-19 melanda Indonesia, pendapatan PT Urban Jakarta Propertindo Tbk (URBN) justru melesat hingga 126% yoy menjadi Rp 128,94 miliar dari yang sebelumnya Rp 57,05 miliar di 2019.
Direktur Utama URBN, Bambang Sumargono mengatakan di tahun lalu URBN melakukan kegiatan penjualan seperti biasanya, ditambah perusahaan juga cepat melakukan penambahan strategi marketing digital dan channel marketing.
"Dengan adanya kebijakan pembatasan ketat seperti pada tahun lalu, justru menjadi katalis positif digitalisasi masyarakat Indonesia. URBN mencatatkan kontribusi penjualan melalui digital lebih dari 20%," jelasnya kepada Kontan.co.id, Minggu (25/4).
Melansir laporan keuangan 2020 URBN, komposisi pendapatan tertinggi diperoleh segmen apartemen dengan nilai Rp 76,55 miliar, diikuti oleh tanah sebesar Rp 51,07 miliar serta lain-lain sebesar Rp 1,3 miliar. Di segmen apartemen, marjin laba bruto yang diraih URBN sebesar Rp 25,99%. Adapun laba bersih di segmen apartemen senilai Rp 93,13 miliar dengan marjin laba bersih 122,3%.
Baca Juga: Urban Jakarta Propertindo (URBN) menilai pengembangan TOD semakin prospektif
Bambang mengatakan, URBN memilih untuk mengembangkan apartmen berkonsep Transit-Oriented Development (TOD) yang telah diriset secara matang. Konsep ini seperti yang diketahui akan menjadi tren di masa yang akan datang dalam sektor properti di Indonesia.
Bambang berpendapat, melihat kemacetan dan biaya hidup di Jabodetabek yang tinggi menggeser cara pandang konsumen dalam pemenuhan kualitas hidup yang baik. Dengan dukungan pemerintah Jakarta juga, yang melakukan shifting konsep perkotaan dari car-oriented menjadi transit-oriented, mengangkat segmen TOD menjadi incaran masyarakat yang mau berinvestasi atau tinggal.
Bambang melihat, pengembangan proyek berkonsep TOD ini didukung oleh beberapa riset pakar ekonomi, properti, Asia Development Bank, dan lainnya bahwa hunian yang berkonsep TOD yang dekat dengan stasiun mengalami peningkatan gain yang cukup signifikan sampai dengan 30% per tahun.
Sedangkan hunian yang jauh dari area catchment stasiun dengan jauh lebih dari 800 meter mengalami penurunan harga 8%-15%. "Tentunya faktor ini akan menjadi pertimbangan investor properti dan calon pembeli," pungkasnya.
Saat ini ada sejumlah proyek TOD yang sedang dikembangkan URBN yakni Gateway Park yang terintegrasi dengan stasiun Light Rail Transit (LRT) Jatibening, Urban Siganture, Urban Sky, Urban Suites, dan Jakarta River City (JTC).
Selanjutnya: Anggarkan capex Rp 1 triliun, ini rencana Urban Jakarta Propertindo (URBN)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News