kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perum DAMRI optimistis kinerja akan tumbuh 13% sampai akhir tahun


Selasa, 13 Oktober 2020 / 15:51 WIB
Perum DAMRI optimistis kinerja akan tumbuh 13% sampai akhir tahun
ILUSTRASI. Sejumlah penumpang turun dari angkutan daring untuk menaiki bus Damri di terminal Damri Kebon Kawung, Bandun. ANTARA FOTO/Novrgian Arbi/aww.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia (DAMRI) optimis kinerja sampai dengan akhir tahun alami peningkatan 13% seiring dengan menggerakkan kembali rute-rute perintis di kawasan Terluar, Terpencil, Tertinggal dan Perbatasan (3TP).

Selain itu, hadirnya Bus Disabilitas NTB Gemilang, pendistribusian angkutan logistik, serta pengoptimalan angkutan Tol Laut di Natuna, Mimika dan Merauke setelah PSBB masa transisi diberlakukan.

Seperti diketahui, Akibat kebijakan di rumah saja dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) menjadi awal keengganan masyarakat untuk bepergian, sehingga mau tidak mau, sektor transportasi umum menjadi sektor dengan dampak paling drastis karena kebijakan ini.

Baca Juga: Adhi Karya (ADHI): Proyek LRT Jabodebek capai 77% per September 2020

Komunikasi Korporasi dan Protokol Perum DAMRI Harys Kristanto menjelaskan keterisian bus DAMRI sempat alami penyusutan pada saat PSBB pertama kali diterapkan yaitu pada April lalu, berkurang hingga 90%. Tetapi pada saat new normal DAMRI mulai bangkit kembali, dan alami peningkatan sekitar 10%-15%.

Selain itu, Harys mengatakan, dari total revenue, PSO hanya 12% dalam bentuk pengangkutan di kawasan strategis wisata nasional dan perintis. "Manajemen DAMRI pun terpaksa berakrobat agar operasional tetap berjalan. DAMRI pun melayani antar jemput pegawai perbankan yang masih harus masuk kerja, antar jemput paramedis dari rumah sakit Covid atau rujukan, mengangkut Pekerja Migran Indonesia hingga mengubah bus penumpang menjadi bus logistik," ujar Harys kepada kontan.co.id, Senin (12/10/2020).

Saat ini DAMRI juga terus memperluas jaringan dan telah melayani rute internasional, seperti Pontianak menuju Kuching, Malaysia dan Brunei Darussalam. Rencananya DAMRI juga akan melayani ibadah haji dan umrah di tanah suci. DAMRI menggandeng Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) untuk berkolaborasi memperluas jaringannya ke Arab Saudi dengan memberikan pelayanan transportasi jemaah haji Indonesia ke Arab Saudi. 

DAMRI  juga bekerjasama dengan LinkAja untuk rute Jakarta menuju Bandung memberikan diskon sebesar 20%, promosi ini bisa didapatkan melalui aplikasi DAMRI Apps.

Baca Juga: AirAsia Indonesia lakukan penyesuaian jadwal operasional per Oktober 2020

Sampai dengan kuartal III DAMRI  telah menyerap Likuiditas sebesar 139% dan Solvabilitas 230%. Harys menyebut, DAMRI juga mampu memenuhi kewajiban jangka pendek dan panjangnya. Dana tersebut telah digunakan untuk perbaikan/rekondisi armada, pengadaan peralatan perbengkelan, dan inventaris kantor baik Kantor Pusat maupun Kantor Cabang.

Ia menyampaikan, beban terbesar yang ditanggung perseroan saat ini yaitu beban (fix cost) seperti gaji karyawan, premi BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, cicilan kendaraan dan beban lainnya. Oleh karena itu DAMRI menyiapkan strategi dengan penyesuaian kebutuhan operasional dan kebutuhan pelanggan, hal ini untuk dapat menekan pembiayaan beban kendaraan seperti bahan bakar.

DAMRI juga tengah fokus untuk meningkatkan program Bus Sehat, dengan protokol kesehatan yang sangat ketat hingga mulai memasang secara bertahap Ion Plasmacluster di dalam bus. DAMRI bekerjasama dengan Dishub Mataram menghadirkan Bus Disabilitas NTB Gemilang. Selain itu, DAMRI juga akan segera mengaspalkan bus ramah lingkungan (Bus Listrik).

"DAMRI berharap dengan adanya sinergi dengan Pemerintah, BUMN, BUMD, dan swasta pada kuartal IV ini dapat bangkit lebih baik lagi," pungkas Harys.

Selanjutnya: Putra Rajawali Kencana: Beban logistik RI tinggi, 60% dari total beban langsung

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×