Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Tak ingin di cap jago kandang, Perum Perikanan Indonesia (Perindo) mulai memperluas pasar dengan mengekspor produk perikanan untuk pertama kalinya. Sebelumnya, perusahaan plat merah ini memang hanya memproduksi ikan untuk kebutuhan dalam negeri.
Pengiriman perdana dilakukan pada akhir pekan lalu melalui Pelabuhan Bitung menuju Korea Selatan. Produk yang dikirim adalah berbagai jenis ikan dengan volume ekspor 10 ton dengan total nilai ekspor US$ 37.900.
Agung Pamujo, Sekretaris Perusahaan Perum Perindo mengatakan tidak mudah untuk menjadi eksportir. Perusahaan sempat terkendala terkait terbatasnya sarana sehingga jadwal pengiriman harus diundur. "Masalahnya, pelabuhan Bitung tidak bisa digunakan untuk pengiriman barang ekspor. Tapi setelah diurus, akhirnya pengiriman bisa dilakukan dari pelabuhan ini," katanya kepada KONTAN, Kamis (24/11).
Tidak hanya itu, Perum Perindo juga mengekspor tuna olahan (sashimi) yang di kirim melalui Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT) menuju Jepang sebanyak 10 ton atau sekitar US$ 800.000. Asal tahu saja, olahan tuna ini merupakan produk hasil Kerjasama Operasional (KSO) antara Perum Perindo dengan swasta.
Agung menambahkan, aktivitas ekspor ini akan dilakukan secara rutin dua minggu sekali. Untuk memenuhi permintaan pasar Jepang, tahun depan, perusahaan yang dinakodahi Syahril Japarin ini bakal membangun pabrik pengolahan tuna dengan kapasitas 2x100 ton. Dengan begitu, tahun depan total kapasitas produksi olahan tuna perusahaan dapat mencapai 400 ton. Untuk proyek ini, perusahaan ini akan menggelontorkan dana sekitar Rp 5 miliar.
Untuk mendukung ketersediaan bahan baku, perusahaan bakal memfasilitasi nelayan dengan kapal angkut sehingga mereka tidak perlu repot kembali ke daratan untuk menurunkan hasil tangkapan. Sayangnya, Agung enggan menjelaskan jumlah kapal angkut itu.
Awal Desember 2016 nanti, Perum Perindo juga bakal mengekspor ikan kerapu hidup dari Bali menuju Hong Kong. Bila tidak berubah, volume ekspornya sekitar 500 kilogram (kg). Saat ini, perusahaan itu masih dalam tahap persiapan.
Untuk proses pengirimannya, Perum Perindo berkerjasama dengan maskapai Garuda Indonesia karena mempunyai rute langsung dari Bali menuju Hong Kong sehingga pengiriman bisa tepat waktu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News