Sumber: Antara | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Perum Perumnas akan menjual sebagian unit hunian rumah susun yang rencananya dibangun di atas stasiun dengan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) atau harga subsidi.
"Harus ada (rumah subsidinya), kan Perumnas misinya itu, menyediakan rumah untuk kalangan masyarakat berpenghasilan rendah," kata Direktur Korporasi dan Pengembangan Bisnis Perumnas Galih Prahananto, Senin (19/11).
Galih menyebutkan porsi unit hunian dengan harga subsidi disediakan sekitar 30-40 persen dari keseluruhan unit yang ada.
Rencananya pembangunan rumah susun yang berkonsep berdiri vertikal di atas stasiun dan rel kereta api tersebut akan dilakukan di Stasiun Bogor di atas luas lahan 4,2 hektare dengan enam "tower" atau menara yang menyediakan hingga 3.600 unit hunian.
Pembangunan di kawasan Stasiun Pondok China Depok akan dibangun di atas lahan 6.000 meter dengan perkiraan 520 unit hunian. Sementara di kawasan Stasiun Tanjung Barat Jakarta Selatan dibangun di lahan 1 hektare dengan ketersediaan hingga 860 unit.
Galih memaparkan harga per unit dihitung berdasarkan per meter per segi dengan kisaran harga mulai Rp6 juta hingga Rp13 juta.
Dia menjelaskan harga unit subsidi diperkirakan akan berkisar di Rp6 juta hingga Rp6,5 juta per meter agar bisa masuk dalam kategori FLPP.
Sedangkan tipe unit disediakan mulai dari tipe studio dengan luas 21 meter per segi, tipe satu kamar dan tipe dua kamar dengan luas hingga 45 meter per segi.
Galih menjelaskan misi Perumnas membangun rumah susun di atas stasiun ialah untuk mengurangi biaya transportasi tambahan yang harus dikeluarkan saat menggunakan kereta api, serta agar lebih banyak masyarakat yang menggunakan transportasi umum.
"Kita berusaha mengurangi pengeluaran biaya transportasi. Nitip motor saja bisa Rp7 ribu sampai Rp10 ribu, belum bensinnya, itu kalau dikali 30 hari sudah sangat banyak. Kalau sasaran 'market' kita orang-orang dengan penghasilan Rp2,5-3 juta itu sudah cukup signifikan. Dengan mereka bisa tinggal di sini, biaya-biaya itu akan hilang dan bisa disisihkan untuk biaya-biaya lain, itu misi kita," ujar Galih.
Pembangunan rumah susun akan berada di atas lahan milik PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan akan dijual kepada masyarakat dengan konsep rusunami atau rumah susun milik.
Direktur Utama Perum Perumnas Bambang Triwibowo dan Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro sudah menandatangani nota kesepahaman untuk pengembangan kawasan yang terintegrasi dan inklusif berbasis "Transit Oriented Development" (TOD) di tiga stasiun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News