Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Perum Perumnas akan ekspansif mengembangkan proyek-proyek anyar tahun depan dengan tetap fokus menyediakan hunian untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Sejalan dengan ekpansi tersebut, perusahaan pelat merah ini bakal membidik penjualan pemasaran atau marketing sales dalam jumlah besar. Targetnya sekitar Rp 3,5 triliun- Rp 4 triliun di 2019.
Direktur Korporasi dan Pengembangan Bisnis Perumnas Galih Prahananto mengatakan, tinggi target tersebut karena perusahaan masih fokus melayani segmen MBR yang potensi pasarnya cukup tinggi. "Backlog hunian di segmen ini masih sangat besar." katanya pada Kontan.co.id, Rabu (19/12).
Tahun depan, Perumnas akan banyak merilis proyek baru rumah tapak. Ada tiga proyek yang mereka siapkan yakni di Parung Panjang, Purwakarta, dan Cicalengka. Ketiganya akan dekat dengan trasportasi massal.
Di Parung Panjang, Perumnas punya lahan seluas 200 hektare (ha). Tahap pertama akan dikembangkan 100 ha dengan konsep trasnit oriented development (TOD) yang didalamnya akan dibangun rumah subsidi dan juga rumah komersial.
Lahan tersebut berada di jalur rel kereta commuterline. Oleh karena itu, perusahaan ini berencana membangun stasiun baru di kawasan itu. Galih bilang, pihaknya sudahmengajukan surat ke Kementerian Perhubungan dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) terkait rencana tersebut.
Pembangunan stasiun itu diperkirakan akan menelan investasi Rp10 miliar -Rp 15 miliar. "Stasiunnya tidak akan terlalu besar. Kami harapkan izinya segera dapat sehingga saat rumah-rumahnya sudah dibangun, stasiunnya sudah jadi juga," kata Galih.
Di Cicalengka, Perumnas punya lahan 50 ha. Lokasinya dekat stasiun Cicalengka dan nantinya ini akan dikembangkan jadi perumahan untuk segmen MBR juga. Sedangkan di Purwakarta, lahannya sekitar 40 ha yang berlokasi dekat kawasan industri.
Galih menjelaskan, dalam rencana ekspansi ke depan, Perumnas akan terkonsentrasi di daerah yang infrastruktur trasporasinya sudah bagus seperti di kawasan trasportasi massal guna membantu masyarakat menghemat biaya transportasi dan sekaligus mengurangi penggunaan kendaraan pribadi di kota-kota besar.
Sementara baru-baru ini, Perumnas sudah melakukan groundbreking pembangunan proyek baru berbasis TOD di stasiun kereta commuterline Rawa Buntu bertajuk Mahata Serpong. Di sana akan dibangun 3.632 unit hunian. Tahap pertama dibangun tiga tower sebnyak 1.818 unit hunian dimana 330 unit adalah subsidi dan 1.486 hunian nonsubsidi.
Sedangkan di 2017, Perumnas sudah melakukan pemasaran dan grounbreaking dua proyek apartemen serupa di Stasiun Tanjung Barat dan Pondok Cina. Galih menambahkan,ekspansi Perumnas akan terus dilanjutkan meskipun pembentukan holding BUMN perumahan belum rampung. Rencan holding yang akan digawangi Perumnas itu masih dalam proses hingga saat ini.
"Kami sudah mengajukan rencana kami ke Kementerian BUMN. Ekspansi tetap jalan dan setelah holding terbentuk tentu kapasitas ekspansi akan jauh lebih besar lagi," Tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News