Reporter: Agung Hidayat | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada tahun 2017, Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik lndonesia (Peruri) berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja bisnis yang signifikan.
Dalam laporan keuangannya, Peruri meraih pendapatan usaha Rp 3,48 triliun, naik 44,30% year on year (yoy) dibandingkan 2016 yang mencapai Rp 2,41 triliun. Laba usaha sebesar Rp 509,16 miliar, naik 77,55% dibandingkan 2016 yang mencapai Rp 286,78 miliar.
Sedangkan laba bersih sebesar Rp 362,79 miliar, naik 161,6% dibandingkan 2O16 yang mencapai Rp138,68 miliar. "Pendapatan perusahaan dikontribusi oleh pencetakan uang kertas NKRI sebesar 66,7%, uang logam NKRI 4,5%, paspor dan buku 6,4%, pita cukai 8,3%, meterai 2,8%, dan lainnya 11,3%," ujar Dwina S. wijaya, Direktur Utama PT Peruri dalam keterangan resmi yang diperoleh Kontan.co.id, Minggu (8/4).
Dari sisi EBITDA (Earnings Before lnterest, Taxes, Depreciation and Amortization) sebesar Rp 879,96 miliar, naik 49,15% dibandingkan 2010 yang mencapai Rp590 miliar. Total aset tercatat sebesar Rp4,67 triliun, naik 28,21% jika dibandingkan dengan 2016 yang mencapai Rp3,64 triliun.
Sekadar informasi, sampai saat ini, Peruri memiliki kapasitas produksi terpasang uang kertas 11 miliar bilyet per tahun. Adapun utilitasnya bisa ditingkatkan sampai 100%. Pada 2016 lalu, tercatat produksi uang kertas Peruri sebanyak 6,1 miliar bilyet, pita cukai 169 juta lembar, uang logam 2,1 miliar keping dan 40 juta buku paspor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News