Reporter: Dani Prasetya | Editor: Edy Can
JAKARTA. Kementerian Perindustrian membuka pintu bagi perusahaan asing masuk ke sektor investasi alumina. Tujuannya, supaya industri dalam negeri tidak terus menerus ekspor bauksit.
Direktur Jenderal Kerjasama Industri Internasional Kementerian Perindustrian Agus Tjahajana mengatakan, perusahaan asing itu bisa berbagai ketersediaan bahan baku dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum). "Tergantung dari skala ekonomi perusahaan masing-masing," katanya, Jumat (18/11).
Agus mengatakan, perusahaan asing itu juga bekerjasama dengan Inalum. Sebab, dia mengatakan, belum ada ketentuan yang melarang mengenai kolaborasi industri hulu dengan perusahaan tertentu.
Untuk diketahui, alumina merupakan salah satu unsur selain besi, air, asam silikat yang terkandung pada bauksit. Untuk mendapatkan alumina maka bauksit harus mengalami proses penjernihan. Sementara untuk mendapatkan aluminium maka alumina harus menjalani beberapa proses.
Inalum telah menggarap pasar ini melalui kerja patungan dengan Nippon Asahan Alumunium Co. Ltd (NAA). Hasil produksinya berupa alumunium sekitar 60% diserap Jepang sesuai bagian saham NAA, sedangkan sisanya diserap pasar domestik dan ekspor ke negara lain.
Namun, lantaran NAA berencana mengakhiri kontrak kerja sama pada 2013 mendatang. Pemerintah berencana membeli saham milik NAA tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News