kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perusahaan Gas Negara (PGAS) Anggarkan Capex US$ 746 Juta di Tahun 2022


Rabu, 12 Januari 2022 / 18:51 WIB
Perusahaan Gas Negara (PGAS) Anggarkan Capex US$ 746 Juta di Tahun 2022
ILUSTRASI. Perusahaan Gas Negara (PGAS) menganggarkan belanja modal atau capex senilai US$ 746 juta di tahun 2022.


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk atau PGN (PGAS) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar US$ 746 juta di tahun 2022 ini. 

Direktur Utama PGAS Muhamad Haryo Yunianto mengatakan, anggaran capex ini mengandalkan sumber pendanaan internal. “(Sumber pendanaan capex) masih internal,” ujar Haryo  saat ditemui, Rabu (12/1).

Mengutip laporan keuangan interim perusahaan, kas dan setara kas akhir periode PGAS per 30 September 2021 tercatat sebesar US$ 1,43 miliar, naik 21,57% dibanding kas dan setara kas awal periode PGAS di tahun 2021 yang sebesar US$ 1,17 miliar. 

Belum ketahuan berapa posisi kas dan setara kas PGN per akhir tahun 2021. Saat tulisan ini dibuat, PGAS belum merilis laporan keuangan tahun 2021 untuk setahun penuh.

Baca Juga: SKK Migas: Realisasi Pasokan Gas Untuk Domestik dalam 5 Tahun Terakhir di Atas 58%

Rencananya, anggaran capex US$ 746 juta akan dipergunakan untuk sejumlah hal, termasuk salah satunya proyek jaringan gas (jargas) mandiri. Haryo memperkirakan, target realistis pembangunan jargas mandiri perusahaan di tahun 2022 akan berjumlah sekitar 500.000 sambungan rumah tangga (SR).

Lokasinya akan menyasar wilayah-wilayah yang dekat dengan jaringan distribusi dan transmisi PGAS. Dengan cara itu, biaya distribusi gas yang dialirkan ke masyarakat diharapkan bisa menjadi kompetitif.

Selain untuk membiayai proyek jargas mandiri, anggaran belanja modal PGAS pada tahun ini juga dialokasikan untuk mengembangkan teknologi liquefaction untuk memperoleh liquified natural gas (LNG) sendiri.

“Kami selalu kerja sama dengan upstream yang dikelola bersama dengan SKK Migas, nah kami sedang propose teknologi-teknologi liquefaction untuk kami bisa punya LNG sendiri, dari sumber–sumber gas yang kami bisa dapet dari situ,” tutur Haryo.

Di tahun tahun 2022, PGAS menargetkan peningkatan pengelolaan niaga gas untuk sektor retail, komersial, serta sektor-sektor kelistrikan menjadi lebih dari 1.000 billion british thermal unit per day (BBTUD), termasuk pengelolaan trading LNG internasional. Angka tersebut ditargetkan dapat bertumbuh menjadi sekitar 1.400 BBTUD pada tahun 2027.

Baca Juga: Kabar Gembira, PGN Sediakan Cicilan Pembayaran Gas Bumi

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×