Reporter: Agustinus Beo Da Costa | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Potensi pasar kelas menengah di Indonesia menjadi alasan pebisnis global merangsek pasar domestik. Tak terkecuali di industri televisi. Setelah Bloomberg, kini giliran CNN mengudara.
Adalah CT Corps yang menjalin kemitraan strategis dengan CNN akhir pekan lalu. Kedua perusahaan ini bakal membentuk perusahaan patungan yang bakal terpisah dari anak usaha CT Corps. Namun masih berada di bawah induk usaha ini.
Pembagian sahamnya masih belum bisa diungkap. Begitu pula nilai investasi. "Sementara belum bisa kami ungkapkan nantilah kalau mau launching," kata Ishadi SK, juru bicara CT Corps ke KONTAN, Jumat (28/1).
Ia memastikan investasi awal untuk pembentukan CNN Indonesia tidaklah besar. Investasi besar akan dikeluarkan CT Corps dan CNN pada 2015, untuk membangun studio berita yang baru serta mendidik koresponden di dalam dan luar negeri. "Dana investasi dari pinjaman luar," tambah dia.
Nantinya CNN Indonesia masuk ke layanan TV berbayar dengan memanfaatkan jaringan yang sudah ada, seperti Telkomvision. Selain itu CT Corps dan CNN juga akan membuat situs berita online CNN Indonesia.
Kerjasama itu membuat CT Corps bisa mengakses berita ke CNN Internasional. Lantas, bila ada berita penting di Indesia CNN Indonesia bisa memberikan masukan ke CNN Internasional yang berada di Atlanta, Amerika Serikat dan London, Inggris. Sebelumnya, Rosan Perkasa Roeslani dan Sandiago Uno lewat bendera Saratoga menjadi pemilik waralaba jaringan televisi bisnis dan keuangan Blomberg di Indonesia.
Meski enggan mengungkap besaran nilai investasi dan franchise fee, Rosan mengakui bisnis TV berbayar dengan model franchise ini cukup panjang pengendalian modalnya. "Kalau bisnis semata memang cukup panjang pengendalian bisnisnya," akunya.
Yang jelas, sekitar 80% isi konten Bloomberg TV merupakan konten lokal. Selain itu, program Bloomberg Indonesia bisa tayang ke Bloomberg Internasional.
Rosan Roeslani optimistis dengan prospek Bloomberg Indonesia karena pertumbuhan kelas menengah di Indonesia yang saat ini 50 juta orang bisa mencapai 120 juta pada 2013 nanti. Pengamat Pertelevisian Ade Armando menilai langkah CT Corp dan Saratoga ini terbilang berani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News