Reporter: Mimi Silvia | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. PT Pertamina (Persero) bakal mendapatkan banyak pesaing baru dalam penyaluran bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Setelah Shell dan Total, kini giliran perusahaan minyak asal Arab Saudi, yakni Saudi Aramco menyatakan keinginannnya untuk menyalurkan BBM bersubsidi.
Pemerintah sendiri tampaknya membuka diri terhadap rencana masuknya investor asing itu. Namun, pemerintah memberi isyarat mereka harus membangun kilang di daerah timur.
Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan, masuknya investor asing dalam penyaluran BBM subsidi secara prinsip dibolehkan oleh aturan. "Ada dua sisi yang dilihat, pertama kesiapan Pertamina berkompetisi. Kedua, kesiapan pemain lain masuk secara fair," kata Sudirman kepada wartawan, Kamis (17/9).
Bila serius ingin masuk dalam penyaluran BBM subsidi, investor tersebut tidak boleh hanya menggarap daerah gemuk. "Tetapi garap bagian kurus juga," kata Sudirman.
Nantinya, Direktur Jenderal Migas ditugaskan untuk membagi kategori daerah gemuk dan daerah kurus itu. "Nanti dibagi kategori satu dua tiga. Mana yang masuk gemuk dan mana yang masuk ke kurus," kata Sudirman.
Selain itu, investor asing juga diwajibkan membangun tangki, sarana penyaluran, serta stok. Sudirman menambahkan kebijakan ini akan terus digulirkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News