kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bangun kilang, Saudi Aramco siapkan US$ 24 miliar


Jumat, 18 September 2015 / 13:31 WIB
Bangun kilang, Saudi Aramco siapkan US$ 24 miliar


Reporter: Mimi Silvia | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Perusahaan minyak asal Arab Saudi, Saudi Aramco semakin serius berinvestasi di sektor migas di Indonesia. Dalam kunjungan Presiden Joko Widodo ke Timur Tengah beberapa hari lalu, Saudi Aramco mengutarakan niatnya untuk investasi hingga US$ 24 miliar.

Rencananya, investasi itu digunakan untuk memodernisasi tiga kilang Pertamina yang berada di Dumai, Balongan, serta Cilacap dengan kapasitas keseluruhan 400.000 barel per hari (bph). Selain itu, dipakai juga untuk membangun kilang baru yang berlokasi di Tuban dengan kapasitas 300.000 bph.

Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan, dengan pembangunan kilang ini maka 10 tahun lagi Indonesia bisa mengurangi impor bahan bakar minyak (BBM). "Begitu kilang diputuskan impor akan turun," kata Sudirman kepada wartawan, Kamis (17/9).

Agar investasi ini terealisasi, Saudi Aramco mengajukan tiga syarat. Yakni, meminta jaminan investasi, dibolehkan masuk sektor hilir seperti storage dan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), dan terakhir meminta tax holiday minimal 20 tahun.

Menurut Sudirman, secara prinsip permintaan itu sudah disetujui pemerintah. Menurut Sudirman, pemerintah nanti akan mempertemukan Aramco dengan Pertamina untuk membicarakan rencana investasi ini lebih lanjut.

"Dalam waktu dekat saya akan pertemukan Pertamina dengan Aramco supaya apa yang menjadi gap (bisa dibicarakan)," kata Sudirman.

Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Dwi Sucipto menyatakan, selama ini banyak calon mitra yang berminat untuk investasi di kilang dan petrochemical. "Tentu saja kami lihat mana yang bisa memberikan yang terbaik bagi Pertamina dan Indonesia," kata Dwi kepada wartawan, Kamis (17/9).

Dwi mengaku akan mengevaluasi rencana Aramco yang mau masuk ke sektor hilir karena bisa mengambil pasar Pertamina. "Kita lihat saja dan kita evaluasi bagaimana proyek ini bisa jalan, kita lihat titik temu antara kepentingan investor dengan kepentingan Pertamina," tutup Dwi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait


TERBARU

[X]
×